Selasa 07 Sep 2021 12:06 WIB

Taliban Ingin Bergabung di Proyek Ekonomi China dan Pakistan

Melalui CPEC, China bertujuan memperluas pengaruhnya di Pakistan

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
 Pasukan Taliban berkumpul untuk merayakan penarikan pasukan AS di Kandahar, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban menyerukan dukungan dari masyarakat internasional untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hancur akibat konflik selama dua dekade dan sangat bergantung pada bantuan asing.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Pasukan Taliban berkumpul untuk merayakan penarikan pasukan AS di Kandahar, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban menyerukan dukungan dari masyarakat internasional untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hancur akibat konflik selama dua dekade dan sangat bergantung pada bantuan asing.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Taliban menyatakan keinginan untuk bergabung dalam proyek ekonomi antara China dan Pakistan. Kelompok yang telah kembali mengambil alih Afghanistan itu juga mengkonfirmasi bahwa pemimpin senior Mullah Abdul Ghani Baradar siap mengadakan pertemuan dengan Kepala Inter-Services Intelligence (ISI) Pakistan Letnan Jenderal Faiz Hameed. 

 

Baca Juga

Dilansir Hindustan Times, juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa mereka ingin dapat segera bergabung dalam Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC). Ia juga menyebut bahwa Taliban siap mengatasi kekhawatiran Pakistan terhadap kelompok teror Tehreek-i-Taliban (TTP) yang berada di negara itu. 

CPEC merupakan bagian dari proyek paling ambisius China 'Belt and Road Initiative', yang bertujuan untuk memperbarui rute perdagangan bersejarah negara itu di negara-negara pesisir Asia Tenggara. Pada 2015, Beijing mengumumkan secara resmi proyek yang bernilai hingga 46 miliar dolar AS. 

 

Melalui CPEC, China bertujuan memperluas pengaruhnya di Pakistan dan seluruh wilayah Asia Tengah dan Selatan, dalam upaya melawan pengaruh Amerika Serikat (AS) dan India. Proyek itu juga akan enghubungkan pelabuhan Gwadar selatan Pakistan (626 kilometer barat Karachi) di Balochistan di Laut Arab ke wilayah Xinjiang barat China.

 

CPEC juga mencakup rencana untuk membuat jalan, rel, dan jaringan pipa minyak untuk meningkatkan konektivitas antara China dan Timur Tengah. Perkembangan itu terjadi di tengah laporan yang menunjukkan bahwa ISI telah mendukung pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban.

 

"Islamabad telah memainkan peran penting dalam pembentukan Taliban, Intelijen Antar-Layanan Pakistan (ISI) adalah pencipta dan pendukung mereka," ujar laporan dari Sergio Restelli di situs web berita InsideOver.

 

Meski demikian, laporan di situs web ini juga mengungkapkan bahwa pembentukan Taliban nampaknya adalah upaya Pakistan untuk menguasai Afghanistan. Itu merupakan bagian dari rencana strategisnya untuk menguasai wilayah tersebut.

Beberapa laporan juga mengklaim bahwa ISI telah mengerahkan agen kerjasama dengan Taliban yang telah terlibat dalam pengambilalihan Afghanistan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement