Selasa 07 Sep 2021 12:16 WIB

Ribuan Kendaraan Diputar Balik Saat Ganjil Genap Bandung

Total ada 4.274 kendaraan yang terjading di lima gerbang tol akses menuju Bandung.

Petugas gabungan berjaga saat pemberlakuan ganjil genap di gerbang keluar Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/9). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung memberlakukan sistem ganjil genap di lima akses tol masuk Kota Bandung yang berlaku mulai Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9), dengan tujuan untuk menekan mobilitas masyarakat guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di masa PPKM. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas gabungan berjaga saat pemberlakuan ganjil genap di gerbang keluar Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/9). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung memberlakukan sistem ganjil genap di lima akses tol masuk Kota Bandung yang berlaku mulai Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9), dengan tujuan untuk menekan mobilitas masyarakat guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di masa PPKM. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung mencatat ada 4.274 unit kendaraan yang diputarbalikkan saat pemberlakuan penyekatan ganjil genap di sejumlah gerbang tol di Kota Bandung.

Kepala Satlantas Polrestabes Bandung AKBP Rano Hadiyanto mengatakan ribuan kendaraan itu terjaring di lima gerbang tol akses masuk menuju ke Kota Bandung selama tiga hari pemberlakuan ganjil genap pada akhir pekan.

"Totalnya ada 4.274 unit (kendaraan yang diputar balik)," kata Rano.

Rano merinci, pada hari pertama atau Jumat (3/9) ada sebanyak 894 kendaraan yang diputarbalikkan. Lalu pada hari kedua atau Sabtu (4/9) ada sebanyak 2.391 kendaraan diputarbalikkan dan Ahad (5/9) ada sebanyak 989 kendaraan diputarbalikkan.

Menurut Rano, penerapan ganjil genap itu dapat menurunkan mobilitas warga di Kota Bandung di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Setelah dihitung, menurutnya ganjil genap dapat menurunkan mobilitas sebanyak 30 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya sebelum diterapkannya ganjil genap.

Dengan begitu, menurutnya penyekatan ganjil genap itu akan dilanjutkan pada akhir pekan ini guna tetap mencegah adanya mobilitas tinggi masyarakat.

Sementara itu Kabid PDKT Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan penyekatan ganjil genap itu hanya berlaku bagi kendaraan di luar wilayah Bandung Raya. Sehingga menurutnya kendaraan dari kota dan kabupaten lain di wilayah Bandung Raya masih ada yang memadati wilayah Kota Bandung.

"Cuma algomerasi tidak efektif dari Kabupaten Bandung, Bandung Barat masih ada yang berkeliaran di Kota Bandung apalagi di Dago dan Lembang," kata Asep.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement