REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bumi Serpong Damai Tbk membukukan kinerja yang positif selama semester I 2021. Pada paruh pertama tahun ini perseroan mampu mencetak laba dibandingkan periode tahun lalu yang membukukan rugi.
Pendapatan Usaha sepanjang enam bulan pertama tahun ini tumbuh 39,20 persen atau mencapai Rp 3,25 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,34 triliun. "Jika dirinci lebih lanjut, angka tersebut bersumber dari berbagai segmen usaha yang dimiliki BSDE," kata Direktur BSDE Hermawan Wijaya, Selasa (7/9).
Tercatat, segmen perumahan berkontribusi sebesar 36 persen, kemudian segmen penjualan tanah berada di peringkat dua dengan kontribusi 31 persen, komersil 11 persen, penyewaan 11 , manajemen properti 5 persen dan konstruksi 4 persen. Lainnya hotel dan arena rekreasi masing-masing berkontribusi 1 persen terhadap Total Pendapatan Usaha.
Jika digabung, tanah, bangunan dan strata title tercatat berkontribusi sebesar 79,04 persen terhadap konsolidasi Pendapatan Usaha BSDE. Segmen ini pada enam bulan pertama, mencatat pendapatan Rp 2,57 triliun, tumbuh signifikan 47,22 persen dibandingkan kuartal II 2020 lalu yakni sebesar Rp 1,75 triliun.
Segmen Pendapatan Sewa tercatat sebagai kontributor terbesar kedua dengan pencapaian sekitar 11,23 persen atau setara dengan Rp 365,32 miliar. Sedangkan periode yang sama tahun 2020, segmen ini tercatat meraih Rp 417,36 miliar.
Tambahan signifikan lain hadir dari segmen kontruksi, tahun lalu segmen ini belum berkontribusi terhadap Pendapatan konsolidasian BSDE. Pada semester I 2021, segmen konstruksi berkontribusi sebesar Rp 151,47 miliar. Hal ini tidak lepas dari dimulainya pekerjaan konstruksi jalan tol yang dikerjakan oleh Entitas Anak yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh BSDE.
Menurut Hermawan proyek tol ini merupakan investasi BSDE untuk meningkatkan pendapatan berulang (recurring revenue). "Selain akan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan di masa mendatang, penyelesaian ruas tol ini akan meningkatkan akses terhadap proyek properti yang kami miliki," jelas Hermawan.
Solidnya pertumbuhan angka Pendapatan Usaha berimbas positif pada kinerja laba. Laba Kotor tumbuh 36,35 persen menjadi Rp 2,19 triliun jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 1,60 triliun.
Sedangkan Laba Usaha melonjak 129,48 persen menjadi Rp1,12 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 488,74 miliar. Sehingga Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk pada enam bulan pertama tercatat Rp 680 miliar. Adapun tahun lalu pada periode yang sama, tercatat rugi Rp 192,68 miliar.
Untuk menjaga nilai tambah bagi pemegang saham, BSDE berupaya untuk menjaga margin kotor di atas 60 persen dan margin laba bersih di atas 30 persen. Hermawan menambahkan, hingga akhir tahun 2021 mendatang, akan diluncurkan beberapa produk terbaru dan terbaik.