Selasa 07 Sep 2021 17:19 WIB

PPKM Turun Level, Masyarakat Diimbau Tidak Berwisata

Perjalanan wisata belum pas karena masih ditutup untuk mengurangi penyebaran Covid-19

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta, Ahad (5/9/2021). Saat akhir pekan, kawasan Malioboro ramai dikunjungi wisatawan meskipun saat ini Yogyakarta masih menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/rwa.
Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta, Ahad (5/9/2021). Saat akhir pekan, kawasan Malioboro ramai dikunjungi wisatawan meskipun saat ini Yogyakarta masih menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DIY turun level dari level 4 menjadi level 3. Pemerintah Daerah (Pemda) DIY pun meminta masyarakat untuk tetap menahan diri dalam melakukan perjalanan wisata, terutama antar provinsi.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, per 7 September ini seluruh destinasi wisata di DIY masih ditutup. Kecuali kawasan Malioboro yang dibuka sebagai pusat perekonomian, bukan sebagai destinasi wisata.

"Peran serta masyarakat diharapkan untuk menjaga supaya (DIY) tidak naik lagi ke level 4 dan berusaha (turun) level 2. Saya kira perlu kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, pelaku industri termasuk di dalamnya wisatawan," kata Singgih kepada Republika melalui sambungan telepon, Selasa (7/9).

Singgih menyebut, memang tidak ada larangan melakukan perjalanan di masa penutupan destinasi wisata. Hanya diberlakukan beberapa syarat seperti kartu vaksin dan hasil tes bebas Covid-19.

Meskipun begitu, ia menegaskan, tidak ada alasan untuk melakukan perjalanan wisata disaat destinasi wisata masih ditutup. Pasalnya, DIY sudah mulai dikunjungi wisatawan dari luar daerah, terutama saat akhir pekan.

"Melakukan perjalanan wisata belum pas karena masih ditutup untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Saya harapkan wisatawan yang rombongan besar untuk menunda dulu karena risiko besar (membawa virus baik) dari kota asal dan DIY juga sudah berisiko," ujarnya.

Selain itu, Singgih juga meminta biro perjalanan untuk menahan diri dalam menawarkan paket-paket wisata. Kesadaran semua pihak, katanya, diharapkan agar kasus terkonfirmasi di Indonesia, khususnya di DIY tidak kembali naik signifikan."Kita sama-sama punya niatan yang sama menurunkan level (PPKM), sehingga betul-betul nanti wisatawan aman dan nyaman berkunjung ke Yogya," jelas Singgih.

Di masa PPKM level 3 ini, DIY mempertimbangkan untuk melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata. Namun, hal ini masih perlu dibahas lebih lanjut.

Seperti diketahui, bus wisata yang membawa rombongan wisatawan mulai datang ke Yogyakarta pada akhir pekan kemarin. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menegaskan bahwa tempat parkir dilarang menerima bus-bus wisata."Selama masa PPKM destinasi wisata belum dibuka, otomatis semua tempat parkir wisata dilarang menerima bus dan angkutan umum," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 tersebut belum lama ini.

Pihaknya juga melakukan sweeping acak dengan memeriksa kendaraan yang masuk ke Kota Yogyakarta. Mulai dari pemeriksaan kelengkapan kartu vaksin hingga kelengkapan surat bebas Covid-19, khususnya bagi warga yang berasal dari luar Kota Yogyakarta.

Sweeping acak dilakukan di sejumlah tempat, termasuk di kawasan Malioboro. "Kalau domisili di Yogya, menunjukkan kartu pegawai dan kartu mahasiswa di wilayah Yogyakarta," ujar Heroe.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement