REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan peer to peer (P2P) lending syariah berbasis teknologi, Alami baru saja mencatatkan sebuah pencapaian yang penting pada perjalanan bisnisnya. Perusahaan mampu menyalurkan akumulasi pembiayaan sebesar Rp 1 triliun per awal September 2021.
Perusahaan yang mulai menyalurkan pembiayaan pads pertengahan 2019 ini, juga berhasil mempertahankan tingkat non-performing financing (NPF) di level nol persen atau di industri P2P lending diukur dengan TKB90 (tingkat keberhasilan pembayaran lebih dari 90 hari) di level 100 persen.
Kinerja Alami yang meroket di tengah situasi pandemi dan resesi ekonomi nasional adalah buah keberhasilan dari penggabungan strategi antara teknologi, kolaborasi lintas sektor, proyeksi industri dan bisnis. CEO Alami, Dima Djani, menekankan, visi perusahan sebagai platform finansial berbasis syariah dapat membawa dampak nyata yang positif bagi seluruh elemen masyarakat.
Dia mengatakan, masyarakat sebagai pendana ritel dapat mengembangkan
dananya dengan lebih aman, terproyeksi jelas di awal, juga berarti turut berperan aktif
untuk mendorong kesejahteraan bagi elemen masyarakat lainnya yang
membutuhkan.
"Secara return dan peluang keuntungan, platform keuangan syariah dari Alami adalah instrumen fixed income syariah dengan imbal hasil paling tinggi. Kami berharap akan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menjadi pendana ritel Alami karena mereka tidak hanya akan diuntungkan dari segi finansial, namun juga kepuasan sosial karena sebagian dana dialokasikan pada pendanaan yang mengusung kepentingan masyarakat luas," tutur Dima dalam siaran di Jakarta, Selasa (7/9).
Dia menegaskan, langkah Alami untuk menyediakan platform keuangan berbasis syariah yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, membuat dalam hitungan pekan lagi, Alami segera meluncurkan Hijra Bank. Langkah itu merupakan reformasi dari BPR Syariah yang sebelumnya diakuisisi oleh Alami pada awal 2021.
"Kami sangat antusias bahwa layanan Hijra Bank yang hadir melengkapi layanan P2P
lending kami, akan menjadi solusi yang mewakili nilai-nilai syariah untuk menjawab
kebutuhan masyarakat dan tentunya berdampak secara positif bagi seluruh
masyarakat Indonesia," kata Dima.