REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sutradara Hollywood, Patty Jenkins, mengkritik gaya pemutaran film secara streaming yang lazim dilakukan selama pandemi Covid-19. Jenkins merasa, film yang diputar di layanan streaming seperti film palsu.
Kebijakan lockdown dan berbagai pembatasan lainnya selama pandemi memang telah mendorong sejumlah film untuk tidak merilis filmnya di bioskop dan beralih ke layanan streaming.
“Apakah kamu tidak melihatnya? Semua film yang ditayangkan oleh layanan streaming, mohon maaf, terlihat seperti film palsu bagi saya,” kata sutradara film Wonder Woman tersebut seperti dilansir dari NME, Selasa (7/9).
Meski begitu, bukan berarti Jenkins menutup hati sepenuhnya untuk layanan streaming. Ia mengaku tak masalah filmnya di rilis di streaming, asal sebelumnya dirilis terlebih dahulu di bioskop.
“Yang benar adalah saya membuat film untuk layar lebar. Saya setuju dengan orang-orang yang menontonnya untuk kedua atau ketiga kalinya di ponsel mereka," kata dia.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa dirinya enggan membuat film yang secara khusus ditayangkan di layanan streaming. Nominator sutradara terbaik di Golden Issue Awards itu menekankan pentingnya pengalaman menonton di teater.
“Saya bukan penggemar day-and-date (istilah perilisan film di layanan streaming), dan saya berharap bisa menghindari itu selamanya. Saya ingin membuat film untuk pengalaman layar lebar,” kata dia.
Tak hanya itu, Jenkins juga memprediksi bahwa model streaming film akan ditinggalkan jika pandemi usai. “Streaming itu bagus. Tapi bagus untuk mereka yang mengejar keuntungan dari film. Saya tidak berpikir dukungan keuangan ada untuk menopang industri seperti sekarang ini,” kata dia.