Rabu 08 Sep 2021 02:46 WIB

Pemerintah Bayangan Myanmar Serukan Perang Lawan Junta

Myanmar diguncang kudeta sejak 1 Februari

Red: Nur Aini
Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar (NUG), yang dibentuk oleh para penentang kekuasaan militer, mendeklarasikan perang perlawanan rakyat terhadap junta.
Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar (NUG), yang dibentuk oleh para penentang kekuasaan militer, mendeklarasikan perang perlawanan rakyat terhadap junta.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar (NUG), yang dibentuk oleh para penentang kekuasaan militer, mendeklarasikan perang perlawanan rakyat terhadap junta.

Dalam pidatonya pada Selasa (7/9), Penjabat presiden NUG Duwa Lashi La meminta Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), sayap bersenjata NUG, untuk menargetkan “setiap pilar mekanisme pemerintahan junta,” serta melindungi kehidupan rakyat Myanmar.

Baca Juga

Duwa Lashi La mendesak administrator lokal yang bekerja di bawah junta untuk segera mengundurkan diri. Dia juga mendesak organisasi etnis bersenjata untuk menyerang pasukan rezim kudeta dengan segala cara dan mempertahankan kendali atas wilayah mereka.

Selain itu, dia juga meminta Pasukan Penjaga Perbatasan, milisi sekutu junta, dan tentara serta polisi individu untuk membelot dari dewan militer dan bekerja sama dengan pasukan di sisi rakyat.

“Revolusi ini adalah revolusi yang adil dan diperlukan untuk membangun persatuan federal dengan perdamaian berkelanjutan,” kata Duwa Lashi La dalam pidatonya.

Myanmar diguncang kudeta sejak 1 Februari di mana militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan. Kelompok pemantau sipil melaporkan sebanyak 1.049 orang tewas sejak militer melakukan kudeta.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pemerintah-bayangan-myanmar-serukan-perang-lawan-junta-militer/2357499
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement