Selasa 07 Sep 2021 19:45 WIB

Aset Bank Jatim Tumbuh 26,90 Persen

DPK dan kredit Bank Jatim tetap tumbuh positif.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman (kiri) saat memaparkan kinerja perusahaan, Selasa (7/9).
Foto: Dokumen.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman (kiri) saat memaparkan kinerja perusahaan, Selasa (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) masih mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan kinerja Juni 2021, aset Bank Jatim tercatat Rp 95,48 triliun atau tumbuh 26,90 persen (YoY).

Kemudian, laba sebelum pajak Bank Jatim tercatat Rp 1,04 triliun atau tumbuh 5,56 persen (YoY). Sedangkan laba bersih Bank Jatim tercatat Rp 803 miliar atau tumbuh 4,32 persen (YoY).

Baca Juga

"Selama semester I 2021, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 27,36 persen (YoY) yaitu sebesar Rp. 81,52 triliun," ujar Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman saat memaparkan kinerja perusahaan secara virtual, Selasa (7/9).

Busrul melanjutkan, Bank Jatim juga mampu mencatatkan pertumbuhan kredit positif, yaitu tumbuh 8,72 persen (YoY) atau sebesar Rp 42,60 triliun. Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi yaitu tumbuh 14,62 persen (YoY) atau tercatat Rp 7,25 triliun.

Diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial yang tumbuh 13,39 persen atau tercatat Rp 10,63 triliun. Kemudian kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 5,26 persen atau tercatat Rp 24,72 triliun.

Busrul menambahkan, untuk komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Juni 2021 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,54 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,31 persen.

Selama pandemi, Bank Jatim juga diakuinya aktif berpartisipasi dalam mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah melalui restrukturisasi kredit. "Sampai dengan Juni 2021, Bank Jatim telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 2,56 triliun atau 6,02 persen dari total penyaluran kredit Bank Jatim," kata Busrul.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement