REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Sekitar 1.000 pelaku seni dan budaya menjadi sasaran pelayanan vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, di Pasar Seni dan Wisata Gabusan.Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto saat meninjau pelayanan vaksinasi di Pasar Seni dan Wisata Gabusan Bantul, Selasa (7/9) mengatakan bahwa dinas sudah mendata 1.000 pelaku seni dan budaya yang menjadi sasaran vaksinasi dengan dukungan komunitas seni dan budaya.
Menurut dia, pelaku seni dan budaya yang menjadi sasaran vaksinasi antara lain anggota kelompok kesenian ketoprak, karawitan, serta anggota Persatuan Pedalangan Indonesia."Tidak sebatas bagi warga Bantul saja, tapi ini berlaku bagi pelaku seni dan budaya yang berkarya dan tinggal di Bantul. Kita tidak membatasi NIK (Nomor Induk Kependudukan) dari mana, tetapi ketika mereka berkarya di Bantul boleh vaksin di sini," katanya.
Nugroho mengatakan, pelaku seni dan budaya yang berkarya di Bantul jumlahnya ribuan namun sebagian sudah menjalani vaksinasi dengan fasilitas dari Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan instansi yang lain."Kalau seniman budayawan banyak, tetapi di dalam pendataan ternyata sudah banyak yang vaksin, sehingga kemarin kita sempat perpanjang pendaftaran vaksinasi karena kuota seribu orang belum penuh, tetapi akhirnya ada 1.200-an lebih pendaftar," katanya.
Karena kuota vaksinasi sudah ditetapkan 1.000 orang, ia menjelaskan, 200 pelaku seni dan budaya yang sudah mendaftar belum bisa memanfaatkan pelayanan vaksinasi yang digelar di Pasar Seni dan Wisata Gabusan."Pelaku seni budaya yang datang ke sini untuk vaksin mereka yang sudah terdata, dan pelaksanaannya kita atur jamnya, setiap jam maksimal 200 orang supaya tidak terjadi kerumunan," katanya.