REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur menyasar kalangan pelajar dan pondok pesantren di wilayah itu untuk mempercepat program vaksinasi. Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, saat meninjau vaksinasi pelajar di SMP Negeri 16 Kedamean, Selasa (7/9) mengatakan, target percepatan vaksinasi pada pelajar merupakan ikhtiar memantapkan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berjalan.
Vaksinasi yang digelar di Aula SMP Negeri 16 Kedamean itu juga selaras dengan program Pemkab Gresik untuk menjawab kekhawatiran dalam pelaksanaan PTM."Kegiatan PTM di Gresik sudah dimulai satu pekan lalu, setelah hampir 17 bulan ditiadakan karena pandemi. Dan vaksinasi di tingkat pelajar ini merupakan usaha pemerintah mengejar kekebalan komunal, yaitu tingkat vaksinasi 75 persen dari populasi," katanya.
Sisanya 25 persen, kata dia, merupakan kelompok masyarakat yang tidak bisa divaksin, seperti bayi dan anak anak yang berusia di bawah 12 tahun. Dia mengucapkan terima kasih kepada para guru yang sudah dengan sabar terus mengajar siswa siswi di masa pandemi.
"Kepada siswa yang sudah divaksin, saya berpesan agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Dan para guru diharapkan mengingatkan siswanya mengenai apa itu COVID-19 dan bagaimana cara mengurangi resiko terpaparnya," kata Bu Min, sapaan akrabnya.
Sementara untuk pondok pesantren, Pemkab Gresik menyasar Ponpes Metal, di Desa Pongangan Manyar dengan menyuntikkan 900 dosis vaksin. Pengasuh Ponpes Metal, Gus Najib mengatakan 900 dosis vaksin jenis Sinovac itu disuntikkan kepada santri selama dua hari, yakni dari tanggal 6 sampai 7 September 2021.
"Meski menerima vaksin, kami tetap mengimbau para santri untuk tetap disiplin protokol kesehatan," katanya.