Rabu 08 Sep 2021 05:15 WIB

Kasus Covid-19 Papua Barat Meningkat Sepekan Terakhir

Persentase kasus aktif di Provinsi Papua selama dua pekan terakhir tertinggi di RI.

Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di Sorong, Papua Barat, Selasa (7/9/2021).Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat mencatat vaksinasi COVID-19 di Papua Barat hingga Senin (6/9/2021) mencapai 42,4 persen dari total sasaran sebanyak 797.402 orang.
Foto: Antara/Olha Mulalinda
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di Sorong, Papua Barat, Selasa (7/9/2021).Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat mencatat vaksinasi COVID-19 di Papua Barat hingga Senin (6/9/2021) mencapai 42,4 persen dari total sasaran sebanyak 797.402 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Provinsi Papua Barat meningkat dalam sepekan terakhir. Padahal daerah lain menunjukkan tren penurunan kasus positif, kata Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

"Di tingkat provinsi, jika pada pekan lalu seluruh provinsi menunjukkan penurunan kasus positif mingguan. Sayangnya pada pekan ini terdapat satu provinsi yang kembali meningkat, yaitu Papua Barat," kata Wiku Adisasmito, Selasa (7/9).

Baca Juga

Wiku mengatakan angka kasus di Papua Barat pada pekan ini berjumlah 398 kasus, naik dari pekan sebelumnya yang berjumlah 319 kasus. Jika dilihat pada kasus aktif, kata Wiku, maka hanya terdapat satu provinsi yang mengalami kenaikan persentase kasus aktif yaitu Papua yang naik 0,32 persen.

Persentase kasus aktif di Provinsi Papua selama dua pekan terakhir merupakan yang paling tinggi se-Indonesia. Yaitu 37,87 persen pada pekan sebelumnya dan 38,9 persen pada pekan terakhir.

"Sebagai catatan, saat ini beberapa pemerintah daerah baik Papua dan Papua Barat terus mengupayakan sinkronisasi data dengan pemerintah pusat sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi perubahan data dalam beberapa waktu ke depan," katanya.

Sementara itu perkembangan Covid-19 di Indonesia berdasarkan indikator kasus positif dan kasus aktif, kata Wiku, terus mengalami penurunan. Penurunan di pekan ini menandakan bahwa kasus positif maupun persentase kasus aktif nasional telah turun selama tujuh pekan berturut-turut.

"Namun perlu dijadikan catatan bahwa tujuan kita adalah untuk menurunkan kasus hingga seperti sebelum lonjakan kasus, mengingat kasus saat ini meskipun sudah turun namun masih dua kali lipat dari kasus pada pertengahan bulan Mei lalu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement