Selasa 07 Sep 2021 22:28 WIB

Varian Mu Lebih Ganas dari Delta? Ini Kata Satgas Covid-19

Varian Mu atau B1621 belum ditemukan di Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Varian baru Covid-19 (ilustrasi).
Foto: republika
Varian baru Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian Mu atau B1621 masuk ke varian virus Covid-19 ke kategori Variant of Interest (VoI). VoI adalah varian virus SARS-CoV-2 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus. 

Kemampuan tersebut dapat memengaruhi tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, hingga kemampuan menghindari diagnostik maupun pengobatan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan varian Mu atau B1621 merupakan varian yang pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021. "Varian ini kemudian ditetapkan sebagai varian yang diamati oleh WHO pada 30 Agustus 2021," ujar Wiku melalui konferensi video di Jakarta pada Selasa (7/9).

Menurut Wiku, varian tersebut sudah mengalami perubahan pada susunan genetikanya dan diprediksi dapat memperbarui karakteristik virus. "Dengan demikian indikasi karakteristik Mu seperti lebih ganas dibanding Delta masih merupakan perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," ujar Wiku.

Dia menyebut virus SARS-CoV-2 varian Mu atau B1621 belum ditemukan di Indonesia. "Data 'Whole Genome Sequencing' (WGS) per 6 September 2021 menyebutkan bahwa varian Mu tidak ditemukan di Indonesia," kata Wiku.

Menurut Wiku, pemerintah berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, //entry danexit testing//, serta persyaratan vaksin. "Pemerintah juga mencegah munculnya varian baru di dalam negeri melalui vaksinasi serta melalui kebijakan menyeluruh untuk menekan angka kasus," ujar Wiku.

Namun hal tersebut hanya dapat berhasil jika dibarengi peran aktif masyarakat yang tetap disiplin 3M dan divaksinasi. Sebelumnya Wiku mengatakan sudah ada tiga variant of concern (VoC) virus SARS-CoV-2 di Indonesia yaitu varian Alfa (B.1.1.7), varian Beta (B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3), varian Delta (B.1.617.2). Variant of Concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan, dan peningkatan kematian. Bahkan, varian virus corona yang masuk dalam kategori ini juga disebut memiliki kemampuan dalam mempengaruhi efektivitas vaksin.

Varian Delta terbanyak ditemukan di Indonesia dengan rincian, dari 5.790 sampel yang diteliti melalui Whole Genome Sequence ditemukan 2.323 adalah VoC yang terdiri dari varian Alfa yaitu 64 kasus, Beta 17 kasus dan Delta 2.242 kasus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement