REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badui merupakan penduduk asli Arab Saudi. Penduduk Badui merupakan penduduk yang jauh dari percampuran dengan bangsa-bangsa lain.
"Karena hingga kini belum banyak perubahan dalam hidup mereka melainkan masih tetap sama sebagaimana yang dilukiskan dalam kitab taurat," tulis Prof Hamka dalam bukunya "Sejarah Umat Islam Prakenabian Hingga Islam di Nusantara"
Mereka jauh dari pergaulan kota. Bagi mereka hidup bergaul seperti orang kota sangatlah hina. Oleh sebab itu, dengan sendirinya masyarakat Arab terbagi menjadi dua yaitu orang badui dan orang kota.
Badui termasuk kabilah-kabilah yang masih jauh dari peradaban, jauh dari kata sekolah, dan jauh dari kemajuan. Mereka tidak memiliki riwayat yang dapat diperhatikan oleh ahli tarikh zaman sekarang.
Prof Hamka mengatakan, berat sangkaan orang bahwa keadaan mereka masih tetap sama seperti tiga ribu tahun yang lalu. Pada setiap kabilah dari kaum badui dipimpin oleh seorang Syekh yang disebut kepala kabilah.
Orang badui pada galibnya lazimnya suka berperang menyerang dan pembalakan unta, kambing juga biri-biri. Mereka sangat menjunjung tinggi kebebasan.
"Itu sebabnya mereka membenci penduduk kota," katanya.
Menurut keyakinan mereka karena orang kota terlalu beradab kebebasan mereka telah dikungkung oleh kemajuan itu sendiri. Sebagai bukti bahwa mereka sangat menjunjung tinggi kebebasan ialah ditaklukannya tanah Arab oleh bangsa Yunani Romawi, Persia dan lain-lain, kecuali bangsa Badui.
Mungkin pada zaman sekarang, tempat rahasia orang Badui telah bisa didatangi dengan cepat oleh kendaraan bermotor dan pesawat terbang.