Rabu 08 Sep 2021 06:18 WIB

Pakistan: Tak Ada Kamp Baru untuk Pengungsi Afghanistan

Tak ada kamp pengungsi baru untuk pengungsi Afghanistan di Pakistan.

Rep: Puti Almas/ Red: Muhammad Hafil
 Pakistan: Tak Ada Kamp Baru untuk Pengungsi Afghanistan. Foto:   Seorang gadis dari Afghanistan menunggu dengan pengungsi lain untuk terbang ke Amerika Serikat atau lokasi penyelamatan lainnya di gerbang keberangkatan darurat di dalam gantungan di Pangkalan Udara Amerika Serikat di Ramstein, Jerman, Rabu, 1 September 2021
Foto: AP/Markus Schreiber
Pakistan: Tak Ada Kamp Baru untuk Pengungsi Afghanistan. Foto: Seorang gadis dari Afghanistan menunggu dengan pengungsi lain untuk terbang ke Amerika Serikat atau lokasi penyelamatan lainnya di gerbang keberangkatan darurat di dalam gantungan di Pangkalan Udara Amerika Serikat di Ramstein, Jerman, Rabu, 1 September 2021

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD — Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rasheed Ahmad mengatakan saat ini tidak ada pengungsi dari Afghanistan yang berada di perbatasan negara. 

Pemerintah Pakistan menyebut bahwa tidak ada rencana untuk menambah kamp pengungsian terbaru bagi Warga Afghanistan yang melarikan diri. Belum ada tempat untuk menampung mereka di wilayah perbatasan kedua negara tersebut. 

Baca Juga

Pernyataan Rashid datang selama kunjungannya ke perbatasan Torkham. Saat itu, terdapat laporan bahwa banyak orang berkumpul di perbatasan dan mencoba memasuki Pakistan, di mana negara itu telah menampung sekitar tiga juta pengungsi dari Afghanistan. 

Menurut pejabat Pakistan, sekitar setengah dari pengungsi di negara itu datang secara ilegal dan belum terdaftar. Secara resmi, ada sekitar 1,5 juta yang terdaftar dan memiliki dokumen untuk tinggal dan dapat menjalankan bisnis, serta melakukan perjalanan melintasi perbatasan. 

Dilansir India Today, Pakistan menegaskan tidak akan menerima pengusngsi dari Afghanistan, yang saat ini kembali dikuasai oleh Taliban. Namun, para menteri mengeluarkan negara itu mengeluarkan pernyataan yang kontradiktif, tentang mengizinkan orang-orang dari Afghanistan untuk datang. 

Menteri Penerangan Pakistan Fawad Chaudhary pada pekan lalu mengatakan bahwa kebijakan tentang perempuan dan anak-anak di negara itu mungkin berbeda. Namun, hingga saat ini belum ada klarifikasi yang dikeluarkan.

Secara resmi juga telah dinyatakan bahwa Pakistan telah mengeluarkan visa dan dokumen perjalanan kepada sekitar 4.000 orang di Afghanistan untuk memasuki negara pada puncak krisis evakuasi. Disebutkan bahwa sebagian besar dari mereka diberikan visa transit tiga minggu untuk terbang ke berbagai tujuan.

Pada 15 Agustus, Taliban resmi merebut kekuasaan di Afghanistan dengan menduduki Ibu Kota Kabul. Hal ini terjadi hanya dua pekan sebelum Amerika Serikat (AS) menyelesaikan penarikan pasukannya yang dijadwalkan berakhir pada 31 Agustus, dua dekade setelah setelah invasi di negara Asia Selatan itu.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement