REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (7/9) mengatakan ketika Taliban baru saja mengumumkan kabinet sementara untuk otoritas Afghanistan, Turki secara berhati-hati memantau perkembangan di negara itu.
“Kami tidak tahu berapa lama kabinet interim ini akan bertahan. Yang harus kami lakukan adalah mengikuti proses ini dengan hati-hati,” kata Erdogan pada konferensi pers bersama dengan Felix Tshisekedi, Presiden Republik Demokratik Kongo, yang mengunjungi ibu kota Turki, Ankara.
Mengenai rencana operasi bandara di Kabul, ibu kota Afghanistan, Erdogan mengatakan Turki telah mengambil pendekatan positif sejak awal, tetapi perkembangan seperti itu belum konkret. Turki telah lama disebut-sebut sebagai pengelola bandara Kabul, tetapi dengan menetapkan persyaratan tertentu, seperti berbagi beban keuangan dan keamanan.
Taliban sebelumnya pada Selasa mengumumkan "pemerintah sementara" di Afghanistan yang akan dipimpin oleh Mullah Mohammad Hasan Akhund. Pengumuman itu datang sehari setelah kelompok itu mengatakan mereka telah mengambil kendali penuh atas negara itu, menyusul pengambilalihan cepat mereka atas sebagian besar wilayahnya bulan lalu.