Rabu 08 Sep 2021 08:37 WIB

Indonesia- Korsel Kerja Sama Produksi Obat Covid-19

Produksi obat Covid-19 direncanakan di Pulau Jawa

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Obat Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Obat Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) akan bekerja sama memproduksi obat yang bisa mengurangi dampak Covid-19. Kerja sama itu merupakan bentuk hasil dari kesepakatan RI-Korsel tentang koridor perjalanan (travel corridor arrangement/TCA).

"Perusahaan farmasi Korsel sudah punya joint venture di Indonesia, mereka mendaftarkan dua jenis produk obat untuk treatment pasien Covid-19 yang kritis, moderat, dan ringan," ujar Duta Besar RI untuk Korsel Umar Hadi dari Seoul kepada Republika.co.id, Selasa (7/9).

Baca Juga

Menurut Dubes Umar, dua jenis obat itu adalah obat antivirus dan anti inflamasi yang ditargetkan bisa beredar di Indonesia pada akhir tahun ini. Proses produksi direncanakan di Pulau Jawa.

"Saat ini masih berlangsung proses finalisasinya, kalau sudah daftar berhasil dan uji klinisnya berhasil, maka proses produksinya akan berlangsung di Sidoarjo, Jawa Timur bersama joint venture tersebut," ujarnya.

Saat ini Indonesia tengah mengalami kelangkaan obat antivirus yang diyakini bisa mengurangi dampak Covid-19 pada tubuh. Kendati demikian, obat Covid-19 itu sendiri belum secara pasti ada. Obat-obatan yang beredar secara uji klinis tersebut diyakini dapat mengurangi dampak dari virus pada organ-organ vital di tubuh.

Baca juga : Luhut Dukung Pengembangan vaksin Covid-19 mRNA di Indonesia

Indonesia memang telah menjalin kerja sama dengan berbagai negara dalam mengatasi pandemi di tanah air, termasuk dengan Korsel. Seoul telah memberikan banyak bantuan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.

Dalam proses kerja sama kedua negara sepakat bekerja memperoleh obat-obatan dan vaksin ini. Mengenai vaksin buatan Korsel, negara tersebut masih menggodok uji klinis tahap akhir dari vaksin Genexine. "Pihak Korsel masih menunggu lampu hijau dari uji klinis penggunaan vaksin, nanti setelah itu, baru diproses izin produksinya," ujar Dubes Hadi.

Izin penggunaan dan produksi vaksin terlebih dulu ditangani oleh Korsel, kemudian Indonesia untuk dijadikan kerja sama. Sedangkan, untuk obat-obatan izin edar dan produksi diatur oleh kedua negara secara paralel, di Indonesia dan Korsel secara bersamaan.

Selain kerja sama kesehatan, RI-Korsel juga bersama menangani dampak ekonomi akibat pandemi. Korsel merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam kesepakatan TCA. Menurut Dubes Hadi, manfaat tersebut sangat besar untuk investasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement