REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus berupaya memunculkan postensi pariwisata. Pasalnya, Kabupaten Garut saat ini disiapkan menjadi daerah tujuan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, daerahnya merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai pesona wisata yang lengkap dan luar biasa. Ia menilai, sektor pariwisata bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah itu. Apalagi, jalur kereta api Cibatu-Garut dalam waktu dekat akan direaktivasi, setelah sempat berhenti digunakan selama 40 tahun.
“Garut adalah kabupaten yang mempunyai pesona wisata yang luar biasa, kami ini mempunyai sejarah yang cukup panjang karena kami lengkap, mulai dari laut, hutan rimba dan infrastruktur sebelum jaman kemerdekaan lengkap," kata Bupati melalui keterangan resmi, Selasa (7/9). Rudy menyebutkan, pihaknya juga telah melakukan langkah konkret untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Kabupaten Garut. Salah satunya dengan merevitalisasi objek wisata Situ Bagendit.
Menurut dia, Situ Bagendit saat ini sedang direvitalisasi untuk menjadi objek wisata berkelas dunia. “Situ Bagendit yang merupakan kawasan pariwisata unggulan, merupakan bagian dari bantuan keuangan dari Presiden. Jadi kami menerima bantuan keuangan dalam bentuk hasilnya pengelolaannya kegiatan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR itu senilai Rp 100 miliar,” kata dia.
Tak hanya menyiapkan destinasi wisaya berkelas dunia, Rudy menambahkan, pihaknya juga memberikan dukungan untuk pengembangan pariwisata lokal di tingkat desa. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan potensi-potensi pariwisata lokal yang dikelola oleh desa.
"Kami pemerintah daerah memberikan dorongan infrastruktur terhadap pariwisata lokal di tingkat desa,” kata dia.
Rudi menargetkan setiap desa di Kabupaten Garut bisa memiliki potensi-potensi desa yang bisa dijadikan sebagai objek wisata. Dengan begitu, wisatawan yang datang akan memiliki banyak pilihan tempat untuk dikunjungi.
“Kami targetnya sebenarnya semua desa itu mempunyai potensi, tapi kami klasifikasikan ada pariwisata kelas dunia, ada pariwisata kelas nasional, ada tingkat Jawa Barat, tingkat kabupaten. Semuanya lah desa di 421 desa,” kata dia.