Sleman Segera Uji Coba Pembukaan Wisata Candi Ratu Boko
Red: Bayu Hermawan
Wisatawan mengunjungi Kompleks Taman Wisata Candi Keraton Ratu Boko di Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (3/7/2020). | Foto: ANTARA /Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata Candi Ratu Boko. Objek wisata sejarah budaya di Kecamatan Prambanan itu, sebelumnya telah memperoleh izin untuk uji coba pembukaan dari pemerintah pusat.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan uji coba pembukaan tempat wisata Candi Ratu Boko merupakan penunjukan langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). "Keputusan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi evaluasi PPKM Jawa-Bali yang digelar Selasa (7/9) malam. Di Sleman baru Candi Ratu Boko yang masuk dalam 20 tempat wisata yang diuji coba pada kota level 3 se Jawa-Bali," katanya, Rabu (8/9).
Menurutnya, Pemkab Sleman menyambut baik penunjukan uji coba pembukaan tempat wisata pada PPKM level 3 salah satunya di Kabupaten Sleman tersebut. "Ini sejalan dengan rencana Pemkab Sleman yang beberapa minggu terakhir menyiapkan skenario pembukaan objek wisata," ujarnya.
Kustini mengatakan, selain menyiapkan skenario, Pemkab Sleman sebelumnya juga telah mengirimkan surat permohonan uji coba 21 tempat wisata. Namun, dalam masa uji coba ini hanya Candi Ratu Boko yang ditunjuk.
"Dari minggu-minggu kemarin skenario sudah disiapkan. Kami juga kirimkan surat permohonan 21 wisata untuk diuji coba. Tapi baru Candi Boko (yang ditunjuk). Ya tidak apa-apa, yang terpenting ada kelonggaran yang tentunya jika ini sukses, tempat wisata lain juga akan bisa dibuka," katanya.
Kustini mengatakan, objek wisata Candi Ratu Boko telah mengantongi sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf. Selanjutnya Pemkab Sleman melalui Dinas Pariwisata akan menyiapkan ketentuan tambahan dalam uji coba yang dilaksanakan hingga 13 September 2021.
"Untuk implementasi prokes nanti akan diatur sedemikian rupa agar tidak ada kerumunan. Termasuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pegawai dan pengunjung akan ditindaklanjuti oleh dinas terkait," ujarnya.
Kustini mengatakan, untuk objek wisata lain yang masih ditutup, pelaku wisata lain untuk sedikit bersabar. Sebab jika uji coba ini sukses dan level PPKM di minggu depan bisa turun, akan semakin banyak objek wisata yang diperbolehkan untuk buka.
"Jika ini sukses dan level kita bisa turun ke level 2, wisata lain akan bisa dibuka. Jadi hasil baik pada minggu ini harus bisa ditingkatkan lagi seperti patuh prokes agar meminimalisir penyebaran virus. Agar minggu depan level kita bisa turun ke level 2," katanya.