Rabu 08 Sep 2021 14:47 WIB

Jakarta Tuan Rumah Pertemuan Menlu dan Menhan RI-Australia

Pertemuan ini akan diselenggarakan di Jakarta pada Kamis (9/9)

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds (kiri) dan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne (kanan) memberikan keterangan saat pertemuan bilateral dengan Menhan dan Menlu RI di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (6/12/2019).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds (kiri) dan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne (kanan) memberikan keterangan saat pertemuan bilateral dengan Menhan dan Menlu RI di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (6/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah pertemuan 2+2 Menteri Luar Negeri (Menlu) dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI-Australia ke-7. Pertemuan ini akan diselenggarakan di Jakarta pada Kamis (9/9).

Menlu Australia Marise Payne dan Menhan Australia Peter Dutton akan berada di Indonesia pada 8-10 September 2021. Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, pertemuan 2+2 RI-Australia akan membahas berbagai itu termasuk isu-isu strategis di tingkat bilateral, regional, maupun global.

Baca Juga

Forum ini juga dimanfaatkan untuk memajukan kerja sama kedua negara dalam berkontribusi terhadap kondisi yang kondusif bagi stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan. Pertemuan tahunan terakhir diselenggarakan di sela Bali Democracy Forum ke-12 di Nusa Dua, Bali pada Desember 2019.

Dalam pertemuan kala itu, RI dan Australia mempertegas kembali komitmen dalam memerangi terorisme di kawasan, memperkuat kerja sama penjagaan perdamaian antara angkatan bersenjata kedua negara (TNI dan ADF), memperkuat kerja sama di bidang keamanan siber, serta pertukaran keahlian dan pengalaman dalam humanitarian assistance and disaster relief.

Sebelum menghadiri Pertemuan 2+2, Menhan RI Prabowo Subianto dan Menhan Australia akan melakukan Defense Ministers’ Meeting. Sementara itu Menlu RI Retno L.P. Marsudi juga akan bertemu empat mata dengan Menlu Australia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement