REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Negara bagian Victoria Australia mencatat, Rabu (8/9), sebanyak 221 kasus baru COVID-19 yang didapat secara lokal. Angka ini turun dari rekor tertinggi tahun ini, yaitu 246 kasus sehari sebelumnya, dilansir dari reuters, Rabu.
Pihak berwenang mencoba meningkatkan vaksinasi untuk mulai mengurangi beberapa pembatasan ketat. Sekitar 62 persen orang di atas 16 tahun di negara bagian tersebut telah memiliki setidaknya satu dosis, sedikit lebih rendah dari rata-rata nasional.
Para pejabat menjanjikan lebih banyak kebebasan setelah vaksinasi mencapai 70 persen yang diharapkan tuntas akhir bulan ini. Australia memberlakukan lockdown di Sydney dan Melbourne, kota-kota terbesarnya, setelah wabah dari varian Delta yang lebih menular pada Juni. Australia kini fokus untuk 'hidup dengan virus' setelah mencapai cakupan vaksin yang luas sekitar 70 persen dari populasi orang dewasa yang berjumlah 20,6 juta.
Australia menargetkan vaksinasi akan tercapai pada awal November berdasarkan level vaksinasi saat ini. Australia melaporkan kasus COVID-19 sebanyak 64.600 kasus, dan 1.052 kematian yang dilaporkan selama pandemi.
Warga Australia dilarang meninggalkan negara itu. Sementara pelancong yang kembali harus menjalani karantina hotel selama dua pekan dengan biaya sendiri.
Kantor perdana menteri tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut. New South Wales yang menjadi pusat wabah COVID-19 terburuk di Australia, telah melihat infeksi baru sedikit mereda selama tiga hari terakhir. Namun, para pejabat memperkirakan kasus akan mencapai puncaknya pekan depan.