Rabu 08 Sep 2021 16:29 WIB

Survei Penanganan Covid: 57,1 Persen tak Puas Kinerja Wapres

Sedangkan untuk Presiden Joko Widodo, mayoritas responden puas dengan kinerjanya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi di Rumah sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (7/9).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi di Rumah sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus Survei Indonesia (ASI) merilis hasil survei terkait kinerja pemerintah selama penanganan Covid-19. Dalam survei menunjukkan, mayoritas masyarakat tak puas dengan kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam penanganan pandemi.

"Kinerja Wakil Presiden itu yang puas di angka 32,7 persen, sementara yang tidak puas di angka 57,1 persen. Sisanya 10,2 persen mengaku tidak tahu tidak jawab," ujar Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an dalam rilis daring, Rabu (8/9).

Baca Juga

Sedangkan untuk Presiden Joko Widodo, mayoritas publik puas dengan kinerjanya selama penanganan Covid-19. Hanya 35,7 persen publik yang menyatakan tidak puas dengan kinerja orang nomor satu di Indonesia itu.

"Kinerja Presiden itu relatif lumayan di angka 57,2 persen masyarakat puas dengan kinerja Presiden. Sementara yang tidak puas di angka 35,7 persen, sisanya 7,1 persen mengaku tidak tahu tidak jawab," ujar Ali.

Terkait pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), 62 persen responden mengaku tak puas dengan kebijakan tersebut. Hanya 16 persen masyarakat yang mengaku puas dengan kebijakan PPKM.

"Data ini seolah menegaskan bahwa keputusan pemerintah untuk segera menghentikan kebijakan PPKM Darurat dan menggantinya dengan PPKM level dan seterusnya merupakan keputusan yang tepat," ujar Ali.

 

ASI melakukan survei pada 26 Agustus sampai 3 September 2021. Jumlah responden sebanyak 1.200 dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden dihubungi dengan wawancara melalui kontak telepon menggunakan kuesioner. Adapun nomor telepon responden dalam survei ini didapat dari database survei ASI sejak 2019 hingga 2021.

Pada Selasa (7/9), Ma'ruf mengatakan, Pemerintah saat ini sedang menyiapkan skenario menuju era endemi. Wapres menilai, pola berkehidupan baru pascapandemi Covid-19 perlu disiapkan mengingat prediksi virus Covid-19 tidak akan begitu saja hilang.

"Kita Pemerintah sedang menyiapkan skenarionya secara lebih detail untuk menghadapi masa endemi ini. Memang kita punya prediksi (virus Corona) tidak hilang cepat kecuali sudah ada obat yang manjur, mujarab," ujar Wapres saat konferensi video usai peninjauan vaksinasi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Indonesia, Selasa (7/9).

Karena itu, Wapres mengimbau semua pihak saat ini terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan terus melakukan vaksinasi Covid-19 secara luas.

"Kita akan terus menerapkan protokol kesehatan dan melakukan terus vaksinasi," kata Wapres.

Bahkan kata Wapres, pemberian vaksin juga akan terus ditingkatkan hingga dosis ketiga sebagai booster. Untuk sementara, booster dosis ketiga ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, sebelum nantinya juga akan diberikan kepada masyarakat luas jika target vaksinasi sudah terpenuhi.

"Misalnya yang dua kali kita teruskan berikan booster-nya, memang sementara yang diprioritaskan adalah tenaga kesehatan. Nanti juga TNI/Polri yang berada di garis depan, dan itu salah satu usaha yang sednag disiapkan," kata Kiai Ma'ruf.

photo
Penurunan kasus Covid-19 - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement