Rabu 08 Sep 2021 16:37 WIB

Pembayaran Tol tanpa Sentuh Ditargetkan Rampung Tahun Depan

Pembayaran tol tanpa sentuh ditargetkan rampung pada September 2022.

Pembayaran tol tanpa sentuh ditargetkan rampung pada September 2022.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Pembayaran tol tanpa sentuh ditargetkan rampung pada September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan untuk mengimplementasikan pembayaran tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) pada September 2022. "Target implementasi secara bertahap dimulai September 2022, dan implementasi penuh pada 2023 dengan berbagai manfaat yang akan kita ukur terus menerus," kata Kepala BPJT Danang Parikesit dalam webinar "Reformasi Sistem Transaksi Tol Sebagai Upaya Meningkatkan Pelayanan Kepada Pelanggan" yang dipantau di Jakarta, Rabu (8/9).

Danang menyampaikan, proses pembayaran tol tanpa berhenti atau MLFF memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat menghilangkan kemacetan di gerbang tol dikarenakan tidak adanya antrean kendaraan saat melakukan transaksi pembayaran. Kemudian, mengurangi polusi dan emisi karbon, mendukung digitalisasi pembayaran dengan membuka seluruh opsi pembayaran yang dapat dipantau secara realtime, hingga efisiensi biaya operasional tol dengan jaminan penerimaan 100 persen pendapatan tol.

Baca Juga

Sistem tersebut dapat menghemat waktu 30 detik hingga 5 menit yang biasanya digunakan untuk bertransaksi di gerbang tol dan mengurangi emisi hingga 35 persen. Dengan memanfaatkan konektivitas telepon pintar (smartphone) dan satelit, maka nantinya palang dan gerbang tol tidak lagi diperlukan.

Pengguna dapat masuk keluar jalan tol tanpa hambatan dan tarif tol nantinya akan terpotong otomatis dari saldo pengguna melalui aplikasi yang berfungsi sebagai On Board Unit (OBU) elektronik atau e-OBU saat melewati sensor pada akses masuk tol. Lanjut dia, penerapan MLFF akan menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk mengenali dan menentukan posisi kendaraan yang masuk ke jalan tol.

"Kita sedang berkejaran dengan China yang juga melakukan hal yang sama (penggunaan GNSS) untuk kendaraan Golongan 1. Di Eropa juga diterapkan untuk kendaraan berat. Tetapi di Asia, baru Indonesia dan China akan menjadi dua negara pertama yang menggunakan GNSS untuk kendaraan pribadi," ujarnya.

Danang menambahkan, MLFF akan memberikan efisiensi waktu tempuh bagi masyarakat yang tengah melakukan perjalanan. Selain itu, teknologi ini akan berdampak pada percepatan pergerakan logistik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi antar daerah.

"Implementasi tahap pertama penggunaan teknologi MLFF akan dilakukan di 40 ruas tol yang ada di Jawa dan Bali pada tahun depan," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement