Rabu 08 Sep 2021 17:50 WIB

Tempat Wisata di Jabar akan Jadi Sentra Vaksinasi

Pengelola tempat wisata dan rekreasi di Jabar siap membuka kembali usahanya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Tempat wisata (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Tempat wisata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengelola tempat wisata dan rekreasi di Jawa Barat memastikan siap membuka kembali usahanya meski pandemi Covid 19 belum berakhir. Hal ini didasari dengan semakin banyaknya pelaku industri tersebut yang sudah divaksin.

Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Jawa Barat, Heni Smith, mengatakan pihaknya terus melakukan vaksinasi baik terhadap karyawan maupun masyarakat di sekitar lokasi wisata. Dari 650 lebih lokasi wisata yang berada di bawah naungannya, hampir semua karyawannya sudah divaksin.

Baca Juga

"Kami terus mengupayakan vaksinasi gratis, khususnya di lokasi wisata yang berskala besar. Tidak hanya untuk karyawan kami, tapi penting juga untuk masyarakat sekitar," ujar Heni saat menggelar 'Jalanin' (Jalan-jalan sambil Vaksin), di Saung Angklung Udjo, Bandung, Rabu (8/9).

Jalanin merupakan program kerja DPD PUTRI Jabar untuk mendorong pelaksanaan vaksinasi di tempat wisata. Kegiatan ini pun terlaksana berkat kolaborasi asosiasi di bidang pariwisata seperti PUTRI, AKAR-PHRI, ASITA, dan didukung oleh Dinkes serta Disbudpar Kota Bandung yang kali ini menggunakan vaksin Astrazeneca. 

Heni mengatakan, percepatan vaksinasi khususnya di sektor pariwisata sangat diperlukan agar industri ini kembali bangkit. Selama pandemi ini, industri yang ditekuninya ini sangat terdampak bahkan sudah banyak yang gulung tikar.

"Sektor pariwisata ini salah satu yang paling terpuruk. Padahal banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor ini," katanya.

Sekretaris PHRI Jawa Barat, Herie Hermanie Suwarma menilai, target vaksinasi di dalam negeri belum tercapai sehingga masih banyak yang belum tersentuh. Padahal, hal ini menjadi salah satu syarat utama agar aktivitas masyarakat kembali normal di tengah pandemi yang belum berakhir.

"Kami ingin membantu pemerintah dalam mempercepat vaksinasi," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, vaksinasi di lokasi wisata inipun sejalan dengan program pemerintah pusat terkait percontohan wisata berbasis vaksin. Karena, menurut Herie, banyak lokasi wisata di Jawa Barat yang ditunjuk pemerintah pusat untuk percontohan program tersebut. 

"Di Jawa Barat ada 20 lokasi wisata yang menjadi percontohan wisata berbasis vaksin," katanya.

Selain itu, Herie berharap setiap lokasi wisata bisa menjadi sentra vaksinasi sehingga tidak ada alasan untuk menutup tempat tersebut. "Jadi selain berwisata, pengunjung yang datang juga bisa divaksin," katanya seraya memastikan pihaknya menerapkan protokol kesehatan.

Ketua Pelaksana Jalanin, Shobirin F Hamid yang juga merupakan Direktur Keuangan dan SDM PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (perseroda), menjelaskan, pihaknya menargetkan ribuan dosis vaksinasi di setiap lokasi wisata. Selain untuk karyawan lokasi wisata, vaksinasi yang digelar inipun diberikan untuk warga sekitar.

"Warga sekitar juga penting untuk divaksin, karena bagaimana pun kami (lokasi wisata) akan berhubungan dengan warga sekitar meskipun bukan karyawan," katanya. 

Apalagi, kata dia, konsep yang dilakukannya inipun menyasar pengunjung lokasi wisata yang belum divaksin. "Jadi kalau ada pengunjung yang belum divaksin, bisa ikut divaksin. Kan jadi semakin banyak masyarakat yang divaksin," katanya.

Jalanin di Saung Angklung Udjo ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya diselenggarakan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Vaksinasi yang digelar selama dua hari ini menyiapkan 3.000 dosis dengan melibatkan tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung.

"Nanti akan dilakukan juga dibeberapa tempat wisata di Jawa Barat. Targetnya ada 10 ribu dosis," kata Shobirin.

 

Pimpinan Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat, berharap sektor pariwisata kembali pulih dengan semakin banyaknya vaksinasi. Menurutnya, selama ini kondisinya terpuruk karena pertunjukkan musik tradisionalnya mati total. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement