Rabu 08 Sep 2021 18:04 WIB

BI: Penempatan Dana IMF bukan karena RI Kesulitan

Cadangan devisa Indonesia sedang tahap tertinggi sebelum ada penempatan ini

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Bank Indonesia
Foto: Republika/Prayogi
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cadangan devisa Indonesia yang meningkat drastis pada Agustus 2021 yakni sebesar 144,8 miliar dolar AS atau Rp 2.052 triliun. Peningkatan ini karena adanya tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR) sebesar 4,46 miliar SDR atau setara dengan 6,31 miliar dolar AS yang diterima oleh Indonesia dari IMF.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Internasional BI, Doddy Zulverdi, menegaskan alokasi tersebut tanpa biaya, bukan utang, dan diperoleh sesuai kuota keanggotaan di IMF. Penempatan tersebut juga bukan atas permintaan dari BI.

Baca Juga

"Jadi jika ada yang mengatakan ini permintaan BI karena kondisi kita susah itu tidak benar, justru cadangan devisa kita sedang tahap tertinggi sebelum ada penempatan ini," katanya dalam Taklimat Media BI, Rabu (8/9).

Doddy menegaskan Indonesia bukan satu-satunya negara yang menerima alokasi dana tersebut. Amerika Serikat yang merupakan negara anggota IMF juga mendapatkan porsi dana, dan alokasi terbesar.