REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, Banten, Naniek Isnaini Lestari, mengungkapkan mengerahkan dokter spesialis bedah untuk menangani para korban peristiwa kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, pada Rabu (8/9) dini hari. Korban yang dirawat rata-rata alami luka berat.
"Kita kerahkan dua dokter bedah plastik dan dua dokter umum. Saat ini para pasien sedang menjalani pemeriksaan intensif dari para dokter," kata Naniek, Rabu (8/9).
Ia mengatakan korban kebakaran luka berat yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang adalah laki-laki dengan kisaran berusia 27 tahun sampai 41 tahun. "Kalau untuk yang dirawat di rumah sakit ini rata-rata berusia 27 tahun-41 tahun, semuanya laki-laki dan kondisinya sadar semua," katanya.
Ia menuturkan dari kedelapan korban tersebut kini sedang dilakukan pengobatan dan pembersihan pada bagian luka bakar yang dialami para pasien oleh dokter bedah yang menangani. "Kita berharap kondisi para korban bisa cepat membaik," tuturnya.
Ia menyebutkan kondisi kedelapan korban itu mengalami luka bakar sekitar 20 persen sampai 40 persen pada bagian tubuhnya. Selain itu, lanjutnya, saat ini pihak keluarga tidak diperbolehkan menjenguk korban karena situasi dan kondisi masih pandemi Covid-19. "Jadi nanti kalau untuk keluarga, pihak kepolisia yang akan memberikan kabar terkait perkembangannya," ujarnya.
Baca juga : Lapas Tangerang Kelebihan Kapasitas Saat Terjadi Kebakaran
Naniek mengaku Tim RSUD Kabupaten Tangerang akan terus memantau dan memberikan perhatian lebih kepada para pasien yang mengalami luka berat. "Tentunya kita akan terus memantau dan memberikan perhatian lebih kepada korban," tambahnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 41 narapidana Lapas Kelas I Tangerang meninggal dunia akibat peristiwa kebakaran. Dari 41 korban itu selanjutnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan identifikasi. Kemudian dari seluruh korban yang terbakar, sebanyak delapan di antaranya mengalami luka berat dan 73 orang luka ringan.