REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Tim Ahli Bidang Kesehatan Pemprov Sulsel Prof dr Budu PhD SpM (K) mengatakan kondisi bocah AP (6 tahun), korban penganiayaan orang tuanya sendiri di Kabupaten Gowa, Sulsel, berangsur-angsur membaik. AP kini diawasi kesehatan fisik dan mentalnya.
Prof Budu yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini mengaku, atas arahan Plt Gubernur dirinya telah melihat langsung kondisi bocah AP. "Kemarin saya sudah datang dan melihat kondisi AP di RSUD Syekh Yusuf. Alhamdulillah kondisi matanya semakin membaik. Penglihatannya kesan baik, bengkak sekitar mata sudah menurun," ujarnya, Rabu (8/9).
Ia mengaku akan terus memantau perkembangan kesehatan AP. Dalam memonitor perkembangan kesehatan AP, Prof Budu didampingi kolega seprofesinya, dokter spesialis mata di RSUD Syekh Yusuf Gowa, Dr Yusuf Bachmid dan Dr Yuyun Gobel SpM. Sementara pendampingan psikologisnya, Prof Budu didampingi dan dibantu oleh Dr Iwan Honest Sp KJ. "Insya Allah tiap hari saya monitor," jelas Dokter Spesialis Mata dan Konsultan itu.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan perlu mengawal perkembangan untuk pemulihan kesehatan dan psikologis bagi AP. "Perlu kerja sama bersama untuk membantu agar ananda AP bisa segera pulih dan kembali beraktivitas seperti anak seusianya dan tidak mengganggu psikis anak," ungkapnya.
Andi Sudirman Sulaiman, memberikan perhatian serius terhadap bocah perempuan berusia enam tahun yang menjadi korban dugaan penganiayaan orang tuanya di Kabupaten Gowa, berinisial AP. Ia datang menjenguk bocah yang sementara dirawat di RSUD Syekh Yusuf. Bahkan sang istri, Naoemi Octarina yang juga Plt Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, telah datang menjenguk dengan membawa sejumlah hadiah yang diberikan kepada AP untuk membantu mengobati rasa trauma yang diderita AP.