REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyarankan klub AHHA PS Pati untuk memberikan tindakan tegas kepada Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun atas insiden yang terjadi dalam laga uji coba antara PS Pati melawan Persiraja, Senin (6/9).
"Saya menyarankan kepada tim AHHA PS PATI untuk menindak dengan tegas Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun," kata Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/9).
Komdis PSSI menyayangkan pelanggaran keras yang dilakukan kedua pemain tersebut. Mereka mengaku tidak akan mentolerir gaya permainan sepak bola 'bar-bar' yang dipertontonkan dalam laga uji coba tersebut. Menurutnya itu akan menjadi contoh buruk bagi generasi muda.
"Apa jadinya persepakbolaan kita jika pemain-pemain seperti Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun dengan gaya sepakbola bar-bar nya tetap diberi kesempatan bermain di persepakbolaan Indonesia," kata dia.
Selain itu, Erwin juga mengimbau kepada klub AHHA PS Pati untuk tidak merekrut pemain-pemain yang tidak menjunjung sportifitas. Pasalnya, kata dia, bermain sepakbola bukan hanya soal fisik dan skill yang bagus saja, tetapi juga harus menjunjung nilai-nilai sportifitas.
Menyikapi insiden pertandingan antara AHHA PS Pati melawan Persiraja tersebut, dimana terjadi pelanggaran keras yang dilakukan Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun terhadap Pemain Persiraja, PSSI sebagai federasi sepak bola di Indonesia akan menyelediki kemungkinan sanksi tambahan selain kartu merah karena itu dikategorikan pelanggaran berat dalam Kode Disiplin.
Selanjutnya PSSI melalui Komite Disisplin akan menilai apakah pertandingan persahabatan yang dilakukan oleh AHHA PS Pati melawan Persiraja masuk ranah pelanggaran disiplin yang diatur dalam Kode Disiplin, mengingat pertandingan tersebut adalah pertandingan persahabatan yang hanya melibatkan antara kedua tim dan bukan merupakan pertandingan resmi.