REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Rumah Amal Salman melalui program Beasiswa Perintis berhasil meluluskan 233 anak- anak pelosok negeri berkuliah secara gratis di Perguruan Tinggi.
Menurut Kepala Program Beasiswa Perintis, Nur Isnaini Romli, kelulusan tersebut ditempuh baik melalui jalur SNMPTN, UTBK/SBMPTN, serta berbagai seleksi mandiri. Sebanyak 92 persen peserta berhasil melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 8 persen sisanya ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Menurutnya, terdapat sejumlah 58 PTN yang berhasil ditembus oleh para peserta Beasiswa Perintis, di antaranya ITB (104 orang), UPI (12 orang), IPB (6 orang), UNPAD (5 orang), UGM (3 orang), UI (2 orang), dan lainnya.
"Angka tersebut, naik dari target Beasiswa Perintis sebelumnya," Nur Isnaini kepada wartawan, Rabu, (8/9).
Isna mengatakan, meski banyak keterbatasan fasilitas dan waktu, kelulusan peserta Beasiswa Perintis tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Mereka, masuk ke Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, sudah sangat berjuang.
Beasiswa Perintis, kata dia, masih diproyeksikan sebagai program talent scouting SDM berkualitas di Indonesia. Program Beasiswa Perintis yang diadakan secara nasional pada tahun ini diharapkan bisa menjadi wadah pencarian bibit unggul anak-anak di pelosok negeri.
Menurut Direktur Rumah Amal Salman, Muhammad Kamal Muzakki, beasiswa Perintis yang biasanya dilaksanakan hanya untuk wilayah Jawa Barat. Namun, tahun ini dibuka secara nasional.
"Tentu ini merupakan ikhtiar kami untuk bisa lebih menjaring lagi bakat atau bibit unggul anak-anak di pelosok negeri agar bisa berkesempatan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Semoga program Beasiswa Perintis semakin luas kebermanfaatannya,” paparnya.
Pelaksanaan Beasiswa Perintis tahun ini, kata dia, memang banyak tantangan. Karena, berlangsung di tengah pandemi yang belum usai, pembinaan dalam bentuk learning camp yang biasanya dilakukan secara langsung atau tatap muka, harus dilaksanakan secara online. Namun, learning camp yang dilaksanakan selama 1 bulan menjelang UTBK ini tetap disambut antusias hingga tuntas.
“Tahun ini pelaksanaan Beasiswa Perintis begitu banyak tantangan. Mulai dari tidak bisa tatap muka, kesulitan jaringan ketika belajar daring, termasuk persiapan pembinaan yang sebentar, sebab waktu UTBK yang lebih maju dari tahun sebelumnya. Namun pembinaan di tengah pandemi ini tetap terlaksana setiap harinya," katanya.
Menurutnya, pada akhir pekan ini Beasiswa Perintis juga akan melangsungkan Grand Opening Beasiswa Perintis 2021. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 25 September 2021 pukul 08.00-15.00 WIB ini akan berlangsung secara tatap muka, di ruang Gedung Serba Guna (GSG) Masjid Salman ITB dan sebagian lainnya menghadiri secara virtual.
"Grand Opening Beasiswa Perintis 2021 merupakan kegiatan penyambutan penerima Beasiswa Perintis 2021 yang terpilih," katanya.
Beasiswa Perintis merupakan salah satu program yang didanai dari dana zakat yang masyarakat tunaikan. Beasiswa Perintis merupakan upaya dalam memutuskan rantai kemiskinan melalui pendidikan.