Rabu 08 Sep 2021 20:06 WIB

Pengamat Intelijen Susaningtyas Klarifikasi Soal Bahasa Arab

Susaningtyas menegaskan tak bermaksud menyebut bahasa Arab ciri teroris

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Nashih Nashrullah
Susaningtyas menegaskan tak bermaksud menyebut bahasa Arab ciri teroris. Seorang santri menulis aksara Arab di sebuah papan bahasa/Ilustrasi
Foto: Republika
Susaningtyas menegaskan tak bermaksud menyebut bahasa Arab ciri teroris. Seorang santri menulis aksara Arab di sebuah papan bahasa/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati memberikan klarifikasi mengenai pernyataannya bahwa banyak sekolah di Indonesia berkiblat pada militan Taliban dan bahasa Arab sebagai ciri teroris. 

Susaningtyas juga tak sepakat bahwa Islam adalah embrio teroris dan menegaskan Islam adalah agama yang cinta sesama.     

Baca Juga

Dia menjelaskan pernyataannya  saat menjadi narasumber Webinar yang diselenggarakan media Medcom. "Sebagai umat Islam tentu saya tidak mungkin mengatakan Islam sebagai embrio terorisme. Saya sebagai Muslim secara sadar sangat menghormati Islam sebagai agama saya," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (8/9).

Dia menambahkan, ajaran Islam yang dia pelajari adalah agama yang cinta sesama bahkan juga dengan umat beragama lain atau Islam rahmatan lil ‘alamin. "Jadi saya tidak mungkin menuduh agama Islam sebagai embrio terorisme," ujarnya.