REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2B Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan pemeriksaan kelaikan jaringan listrik untuk mengantisipasi ancaman kebakaran di dalam lapas, seperti yang terjadi di Tangerang, Banten.
"Kegiatan tersebut merupakan bukti nyata Lapas Garut dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran," kata Kepala Lapas Garut RM Kristyo Nugroho usai pemeriksaan kondisi ruangan di Lapas Garut, Rabu (8/9).
Ia menuturkan Lapas Garut secara rutin memeriksa setiap ruangan, khususnya ruang narapidana untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban, terlebih saat ini mengantisipasi ancaman terjadinya kebakaran di Lapas. "Pemeriksaan itu guna mencegah timbulnya gangguan keamanan dan ketertiban, terutama kemungkinan terjadinya kebakaran di dalam Lapas," katanya.
Ia menyampaikan langkah antisipasi yang dilakukan Lapas Garut, yakni menambah daya listrik dari 16.500 VA menjadi 33.000 VA agar stabil saat penggunaan listrik. Selanjutnya, kata dia, mengganti seluruh perangkat listrik seperti tempat lampu, atau alat yang menghubungkan dan memutuskan ke jaringan listrik. "Selanjutnya melakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan kelaikan instalasi jaringan listrik," katanya.
Ia menambahkan Lapas Garut juga berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk mengedukasi dan melatih penggunaan alat pemadam kebakaran serta simulasi penanggulangan kebakaran. Selain itu, lanjut dia, terus diingatkan kepada petugas Lapas Garut untuk selalu memeriksa kembali perangkat elektronik sudah dalam kondisi aman sebelum meninggalkan ruangan. "Sebelum meninggalkan ruangan kerja, semua perangkat elektronik sudah dalam keadaan mati," katanya.