Kamis 09 Sep 2021 07:47 WIB

Southgate Mengaku Sempat Percaya Diri Rebut Kemenangan

Southgate sengaja tidak melakukan pergantian pemain di akhir laga.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Polandia Damian Szymanski (kiri), mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola kualifikasi grup I Piala Dunia 2022 antara Polandia dan Inggris, di Stadion Narodowy di Warsawa, Polandia, Rabu, 8 September 2021.
Foto: AP/Czarek Sokolowski
Pemain Polandia Damian Szymanski (kiri), mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola kualifikasi grup I Piala Dunia 2022 antara Polandia dan Inggris, di Stadion Narodowy di Warsawa, Polandia, Rabu, 8 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, mengaku sengaja tidak melakukan pergantian pemain di akhir laga saat menghadapi Polandia pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis (9/9) dini hari WIB. Ia menyebut sempat percaya diri sebelum lawan mencetak gol penyeimbang.

Inggris sudah unggul ketika Harry Kane mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-72. Namun, tuan rumah Polandia menyamakan kedudukan di injury time lewat tandukan Damian Szymanski.

"Kami tampil baik dan mengendalikan pertandingan. Tapi di momen seperti ini, tidak mudah untuk memasukkan pemain pengganti dan kami mengira bisa mengendalikannya, sungguh," kata Southgate seperti dilansir BBC Sport, Kamis (9/9).

Hasil imbang membuat catatan sempurna skuad Tiga Singa menjadi terganggu. Meski demikian, kans Inggris untuk lolos ke Piala Dunia tahun depan masih besar dengan torehan 16 poin dari enam laga. "Kami benar-benar mengendalikannya, tidak ada masalah. Mengapa kami harus ragu jika semuanya terkendali?" ujar Southgate.

Meski demikian, Southgate menyatakan tetap berencana melakukan rotasi pemain jika ia merasa ada kebutuhan tertentu di dalam skuadnya. Ia berpendapat saat unggul 1-0, anak asuhnya bisa menambah angka atau setidaknya menahan keunggulan. "Kami ingin melakukan pergantian. Tapi saat mereka mencetak gol, saya pikir itu tidak dihitung karena waktu sudah habis," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement