REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly mengatakan, sebanyak 81 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang selamat dalam insiden kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang dipindahkan ke blok lain. Sebagian warga binaan juga direlokasi ke lapas lain untuk diamankan.
“81 yang selamat ditaruh di blok lain,” kata Yasonna kepada wartawan, Rabu (8/9).
Selain dipindahkan ke blok lain di Lapas Kelas 1 Tangerang, Yasonna menyebut pihaknya juga menyediakan opsi untuk memindahkan para warga binaan tersebut ke lapas lain yang bisa menampung. Kemungkinan tidak hanya lapas di Provinsi Banten saja, tetapi lapas-lapas di luar Provinsi Banten yang sekiranya masih ada kapasitas.
“Kalau di sini ada banyak lapas, bisa ke Cilegon, ke Serang, ada beberapa. Bila perlu di luar Banten,” tuturnya.
Pengamatan Republika.co.id di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9) siang, tampak beberapa warga binaan, lengkap dengan borgol pada bagian tangannya dan baju tahanan digiring keluar dari lapas. Mereka lalu menaiki sebuah mobil bersama dengan para petugas. Para napi tampak dalam kondisi sehat, namun ada yang terlihat mengalami luka ringan pada bagian tubuhnya, seperti bagian tangan. Usai menaiki mobil, mereka meninggalkan Lapas Kelas 1 Tangerang.
Yasonna mengakui Lapas Kelas 1 Tangerang dalam kondisi kelebihan kapasitas, bahkan hingga ratusan persen. Kondisi itu diakuinya pula sebagai permasalahan klasik. Dia mengatakan bakal segera membenahi kondisi tersebut. “Lapas Tangerang ini over capacity 400 persen, penghuni ada 2.072 orang,” kata dia.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, insiden kebakaran terjadi di Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9) sekira pukul 01.45 WIB. Api meluluhlantakan blok C2 yang dihuni oleh 122 warga binaan selama sekitar dua jam.
Atas insiden tersebut, 41 orang tewas terbakar. Sementara jumlah orang yang selamat sebanyak 81 orang, terdiri dari delapan orang yang mengalami luka berat dan 73 orang mengalami luka ringan.