REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pasukan Israel menangkap keluarga tahanan Palestina yang melarikan diri dari penjara dengan keamanan tinggi di Israel. Kelompok dukungan tahanan Palestina dan asosiasi hak asasi manusia, Addameer, mengatakan setidaknya tujuh anggota keluarga dari pelarian itu ditahan oleh tentara Israel di seluruh Tepi Barat yang diduduki, meskipun beberapa ditahan hanya sebentar, Rabu (8/9).
Paman dari tahanan yang kabur Zakaria Zubeidi, Jamal Zubeidi, mengatakan keluarga berhadapan dengan tentara Israel yang akan menyerang kamp pengungsi Jenin kapan saja. "Mereka akan datang ke rumah kami dan mungkin menangkap kami dan menginterogasi kami serta merusak isi rumah,” kata Jamal yang telah ditangkap delapan kali sejak 1996.
Sebagian besar kamp diratakan oleh militer Israel pada 2002 setelah beberapa pembom bunuh diri yang berasal dari sana menargetkan orang Israel dalam serangan bunuh diri yang mematikan. Tapi pelarian Zakaria dan sejarah perjuangannya melawan pendudukanlah yang membuat keluarga tersebut menjadi target utama pembalasan Israel.
Sementara itu, satu keluarga pelarian lainnya menjadi sasaran pasukan keamanan Israel. Rumah keluarga Ayham Kamamji di desa Kafr Dan, dekat Jenin, digerebek dan digeledah oleh tentara Israel saat fajar pada Selasa (7/9).
Keluarga itu mengatakan ayah Ayham, Fuad Kamamji, ditangkap selama penggerebekan dan dibawa ke kamp militer Israel. Dia diinterogasi tentang keberadaan putranya. Saudara dari dua pelarian lainnya, Muhammad dan Mahmoud Ardah, dari Arraba dekat Jenin, juga ditahan setelah rumah keluarga mereka digerebek pada Rabu (8/9) pagi.
Seorang mantan anggota Brigade Syuhada Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Fatah, bersama dengan lima pelarian lainnya dari Jihad Islam, terus menghindari ratusan pasukan keamanan Israel. Tentara Israel menjelajahi desa-desa dan kota-kota Tepi Barat, sementara tentara terkonsentrasi dan pengawasan melalui kamera monitor, titik masuk ke Israel.
Frustrasi oleh ketidakmampuan mereka untuk melacak enam pelarian, pihak berwenang Israel telah menghentikan tahanan Jihad Islam untuk bergaul satu sama lain dan mengambil tindakan hukuman lainnya. Namun, langkah-langkah itu gagal untuk mengesankan para pendukung organisasi.
Pada konferensi pers di kamp Jenin pada Selasa malam, sekelompok pria bersenjata Jihad Islam memperingatkan setiap tindakan pembalasan terhadap pejuang mereka akan menimbulkan tanggapan yang keras. Mereka juga memperingatkan cedera atau kematian para pelarian akan menyebabkan pembalasan militer.