REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun televisi kabel Korea Selatan Mnet telah beberapa kali dikecam atas perampasan budaya. Namun, mereka tampaknya belum belajar dari peristiwa itu.
Belum lama ini, acara kompetisi tari perempuan Street Woman Fighter mendapat kecaman karena menggunakan musik yang tidak pantas. Lantaran episode pertamanya tidak tersedia di banyak platform, penayangan perdananya tak mendapatkan sorotan.
Begitu tersedia di banyak platform gratis pada pekan lalu, jumlah penonton meningkat. Seorang penonton Muslim memerhatikan bahwa kumandang adzan telah di-remix untuk musik latar Street Woman Fighter.
Dalam teaser preview, Kang Daniel sebagai pembawa acara tampak berjalan di antara para peserta. Suara adzan terdengar di latar belakang selama hampir satu menit.
View this post on Instagram
Tidak hanya itu, OP (poster asli) menunjukkan bahwa Mnet telah me-remix seruan untuk sholat itu dan menggunakannya untuk musik latar Street Woman Fighter. Dalam Islam, adzan adalah panggilan ibadah. Adzan juga memuji nama Allah Swt, karena itu menggunakannya sebagai musik intro adalah tanda tidak hormat.
Tagar #Mnetapologize mulai menjadi tren karena semakin banyak orang mulai menyebarkannya di Twitter dan platform media sosial lainnya. Dikutip dari laman hiburan Meaww, mereka yang penonton Street Woman Fighter, pemeluk agama lain, dan lebih banyak warganet Muslim bersatu menekan Mnet untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Twitter K-pop Muslim juga menunjukkan bahwa pihak yang terlibat meminta maaf begitu informasi itu menyebar.
“Atas nama tim produksi Mnet Street Woman Fighter, kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus terkait soundtrack yang digunakan dalam pembukaan episode pertama Street Woman Fighter,” tulis Mnet melalui akun Instargram @mnet_dance, Rabu (8/9).