REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan bahwa organisasinya telah membantu sekitar 100 anggota komunitas Olimpiade di Afghanistan untuk meninggalkan negara itu dengan visa kemanusiaan. Menurut Bach, upaya penyelamatan yang dimulai setelah Olimpiade Tokyo dan sebelum Taliban menguasai Afghanistan bulan lalu itu akan berlanjut.
"Semua atlet yang mengikuti Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 berada di luar negeri. Dua atlet olahraga musim dingin juga berada di luar negeri dan melanjutkan latihan, berharap lolos ke Beijing (Olimpiade Musim Dingin)," kata Bach dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/9). "Selain itu, sejumlah besar anggota Komunitas Olimpiade di Afghanistan menerima visa kemanusiaan, dan mereka dapat meninggalkan negara itu."
Bach menyebutkan terdapat sekitar 100 orang yang telah dibantu untuk meninggalkan negara itu pada fase pertama. Dia pun mengatakan dalam beberapa kasus, badan olahraga telah meminta pemerintah untuk menambahkan nama ke dalam daftar orang yang dapat dibantu untuk pergi meninggalkan Afghanistan.
"Kami sangat berterima kasih atas solidaritas yang kuat di Komunitas Olimpiade ini," ujar Bach.
Bach menyatakan, IOC akan terus berusaha membantu orang-orang yang bergerak di bidang olahraga untuk menerima visa kemanusiaan dan meninggalkan negara tersebut. Lebih rinci, ia mengatakan, ada fokus khusus pada perempuan dan gadis-gadis yang mungkin paling berisiko, tetapi tentu saja tanpa mengabaikan siapa pun yang mungkin berisiko karena situasi politik.
Sementara itu, Direktur Solidaritas Olimpiade IOC James Macleod menyatakan upaya organisasi tersebut telah melibatkan banyak badan lainnya. "Operasi itu didasarkan pada kerja sama dengan mitra Olimpiade, dengan cara apa pun yang memungkinkan, bekerja dengan NOC (Komite Olimpiade Nasional), federasi internasional, LSM, anggota IOC," jelas Macleod.
Mereka yang telah meninggalkan Afghanistan, sambung MacLeod, juga termasuk anggota keluarga. Ia juga menambahkan bahwa upaya untuk membantu atlet dengan visa kemanusiaan itu akan terus berlanjut.