REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian Covid-19 terbaru, yaitu varian mu, membuat masyarakat resah. Namun, ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, menyebut virus corona varian delta penyebab Covid-19 lebih menular dan mengkhawatirkan daripada varian mu.
"Varian delta lebih mengkhawatirkan, baik itu tingkat keparahannya maupun tingkat penularannya. Varian delta sangat mengkhawatirkan dibanding varian Mu," kata Yunis, Kamis (9/9).
Varian Mu dikenal sebagai B.1.621 dan pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai variant of interest (VoI).
Yunis menuturkan, varian delta yang teridentifikasi pertama kali di India lebih menginfeksi dibandingkan varian Mu. Bahkan, tingkat penularan varian mu tidak setinggi varian delta.
Artinya, varian delta masih lebih berbahaya daripada varian mu. Sama dengan varian alpha, varian mu juga menyerang organ tubuh secara sistemik. Tingkat penularan dan keparahan penyakit yang ditimbulkan varian mu hingga saat ini masih sama dengan varian alpha.
Baca juga : Pakar: Risiko Jika Kartu Vaksin tak Jadi Syarat Administrasi
Justru, varian delta lebih menginfeksi beberapa kali lipat dibandingkan dengan varian mu. Jika varian aslinya bisa menular kepada dua sampai empat orang, varian alpha dan varian mu bisa dua kali lipat daripada varian asli yang berarti dapat menular kepada sekitar 4-8 orang.
Sedangkan, varian delta bisa menular empat kali lipat dari varian alpha. Jadi, penularan varian delta lebih parah dibandingkan dengan varian mu. Yunis menuturkan, semua negara masih lebih takut terhadap varian delta daripada varian mu karena varian delta masih lebih mengancam pada saat ini.