Wisata Taman Rekreasi Selecta Bakal Segera Dibuka
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Suasana Taman Rekreasi Selecta Kota Batu. | Foto: Dok Selecta
REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Taman Rekreasi Selecta akan segera dibuka menyusul kebijakan uji coba dari pemerintah pusat. Saat ini, pengelola dan karyawan tengah melakukan sejumlah persiapan dengan matang.
Direktur Utama (Dirut) Taman Rekreasi Selecta Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, uji coba nantinya harus menggunakan aplikasi Pedulilindungi, baik dari karyawan maupun pengunjung. Meskipun bisa beroperasi, wahana air belum boleh digunakan oleh pengunjung. "Anak usia 12 tahun ke bawah juga tidak boleh masuk, dan saat ini kami masih menunggu QR Code dari PeduliLindungi," ucapnya saat dihubungi wartawan, Rabu (8/9).
Sujud belum bisa mengungkapkan jadwal pasti pembukaan Taman Rekreasi Selecta. Hal ini karena banyak aturan baru sehingga pengelola perlu memaksimalkan pemahaman di internal. Pihaknya juga masih harus menemukan cara tepat untuk mempromosikan wisata dengan ketentuan baru.
"Biar orang tidak jauh-jauh ke sini, tapi ternyata di sini tidak boleh masuk karena belum vaksin atau karena membawa anak usia di bawah 12 tahun," ucap dia.
Seperti diketahui, mayoritas pengunjung Taman Rekreasi Selecta berasal dari keluarga yang membawa anak-anaknya. Dengan adanya aturan baru, maka target pengunjung tempat wisatanya semakin sempit. Meskipun demikian, pihaknya berusaha agar uji coba ini bisa berjalan sukses.
Di sisi lain, Sujud tak menampik, penunjukkan Taman Rekreasi Selecta sebagai lokasi uji coba menjadi beban tersendiri. Jika uji coba ini gagal, maka tempat destinasi lainnya tidak bisa buka. "Tapi kalau kami bisa sukses, yang lain bisa mengikuti. Oleh karena itu, kami perlu ada persiapan dari internal kami," ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu akan melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata. Namun uji coba ini hanya berlaku di Jatim Park 2 dan Taman Rekreasi Selecta.
Kepala Dinas Pariwisata, Kota Batu, Arief As Siddiq menegaskan, uji coba tempat destinasi wisata ini sebenarnya program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. "Jadi, Kementerian Pariwisata dan Kesehatan itu mencoba untuk membuka 20 destinasi wisata se-Jawa Bali," ucap Arief saat dihubungi wartawan, Rabu (8/9).