REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pondok pesantren selalu terlibat langsung dalam segala urusan yang dihadapi bangsa. Bahkan sejak dulu hingga masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
"Pondok pesantren tidak pernah absen," ujar Anies saat mengunjungi acara vaksinasi di LDII dan pondok pesantren Minhaajurrosyidiin di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (9/9).
Berdasarkan sejarah, kata dia, saat terlibat dengan kolonialisme, pesantren tanpa ragu mengirim santrinya ke medan laga. Bahkan, dengan lokasi yang dekat dengan peristiwa Lubang Buaya, pesantren-pesantren juga mengirimkan para santrinya menghadapi bahaya laten komunisme.
"Saat ini ketika kita berhadapan dengan Covid-19, pondok-pondok menyiapkan fasilitasnya untuk melakukan vaksinasi," jelasnya.
Dengan dasar tersebut, dia menegaskan pondok pesantren tidak pernah absen dalam melakukan tindakan cepat. Dengan adanya bantuan dari berbagai pihak itu, Pemprov DKI katanya, sangat terbantu dengan proses tersebut, utamanya menyoal vaksinasi.
"Insya Allah ikhtiar kita bersama ini dimudahkan oleh Allah. Diberikan jalannya sehingga Jakarta Indonesia terbebas dari wabah pandemi Covid-19," ujar dia.
Anies juga mengatakan jika positivity rate di DKI kini sudah berada di bawah lima persen. Karena itu, secara umum, kondisi Covid-19 di Jakarta, ia sebut sudah terkendali. "Walaupun terkendali, kedisiplinan itu tetap dilakukan. Jangan berarti positivity rate dibawah lima persen, lalu lepas masker," ujar Anies di Balai Kota, Rabu (8/9).
Dia menegaskan selama ada kasus Covid-19, protokol kesehatan harus tetap dilakukan. "Saat ini masih ada 4.000-an kasus aktif ya, itu artinya masih ada, dan itu yang harus dicegah," katanya.