REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Safar adalah bulan kedua dalam kalender Islam. Dalam bahasa Arab, safar berarti "Kosong" yang mengacu pada era Pra-Islam di mana banyak rumah-rumah kosong karena orang-orang keluar untuk mengumpulkan makanan.
Dilansir dari The Islamic Information pada Kamis (9/9), kata Safar juga diterjemahkan menjadi "siulan angin". Siulan Angin ini merujuk pada cuaca, karena safar menjadi bulan yang paling berangin di sepanjang tahun.
Sebagian besar bulan Islam dinamai berdasarkan kondisi cuaca. Tapi penanggalannya adalah lunar sehingga bulan berganti dengan selisih 11 hari setiap tahun, artinya musim tidak lagi berlaku untuk mereka.
Berikut tanggal dan peristiwa penting yang terjadi di bulan Safar.
1 Safar: Para tawanan perang Karbala memasuki Istana Yazid di Syria
13 Safar: Kesyahidan Sukayna Binti Hussain (RA) juga dikenal sebagai Bibi Sakina, putri bungsu Hussain Ibn Ali (RA)
20 atau 21 Safar: Chehlum Hussain Ibn Ali (RA) juga dikenal sebagai Arbaeen (hari ke-40 setelah Asyura). [Sesuai dengan Muslim Syiah]
27 Safar: Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah
28 Safar: Nabi Muhammad SAW jatuh sakit
28 Safar: Kesyahidan Hasan Ibn Ali (RA), cucu Nabi SAW dan putra sulung Ali Ibn Abi Thalib (RA)
Safar adalah bulan kedua dalam kalender Islam. Bulan Safar memiliki makna tersendiri karena sejumlah peristiwa terjadi di bulan ini. Kita semua harus menghormati tanggal ini dan mengingat semua yang telah terjadi di bulan ini.