REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China memberikan bantuan darurat senilai 31 juta dolar AS, termasuk vaksin Covid-19 ke Afghanistan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada Rabu (8/9), selama pertemuan dengan para menteri luar negeri dari negara-negara tetangga Afghanistan, termasuk Pakistan, Iran, Tajikistan, Uzbekistan dan Turkmenistan.
"Bantuan darurat akan mencakup biji-bijian, persediaan musim dingin, obat-obatan, serta tiga juta dosis vaksin Covid-19," kata Wang, dilansir Aljazirah, Kamis (9/9).
Kantor berita Xinhua yang mengutip Wang mengatakan, Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan, dan pandemi Covid-19. "Beberapa pasukan internasional mungkin juga menggunakan cara politik, ekonomi dan keuangan untuk menciptakan masalah baru bagi Afghanistan," kata Xinhua tanpa memberikan rincian.
Wang mengatakan, China membantu Afghanistan agar pelabuhan mereka tetap terbuka. Selain itu, Cina juga membantu pengelolaan pengungsi dan migran, serta memperdalam kerja sama anti-terorisme dan anti-narkotika.
Wang juga mengatakan, AS dan sekutunya wajib membantu Afghanistan, setelah mereka menarik diri dari negara tersebut. Menurut Wang, AS dan sekutunya memiliki kewajiban yang lebih besar untuk memberikan bantuan ekonomi kepada Afghanistan.
“Mereka lebih berkewajiban daripada negara lain untuk memberikan bantuan ekonomi, mata pencaharian dan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan, dan membantu Afghanistan menjaga stabilitas, mencegah kekacauan dan bergerak menuju pembangunan yang sehat dengan premis menghormati kedaulatan dan kemerdekaan Afghanistan,” kata Wang.
Wang meminta Taliban untuk memutuskan hubungan dengan semua kelompok ekstrem di Afghanistan. Selain itu, Taliban harus mengambil tindakan terhadap kelompok ekstrem tersebut. “Semua pihak harus memperkuat pembagian intelijen dan kerja sama kontrol perbatasan untuk menangkap dan melenyapkan kelompok teroris yang menyelinap masuk dari Afghanistan, untuk memastikan keamanan dan stabilitas regional," kata Wang.