Kamis 09 Sep 2021 16:53 WIB

China Beri Bantuan 31 Juta Dolar AS ke Afghanistan

Wang menilai AS dan sekutunya wajib membantu Afghanistan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara AS berjalan melewati deretan tenda dan seorang pengungsi muda Afghanistan, di Pangkalan Udara Ramstein, di Ramstein-Miesenbach, Jerman, Senin, 30 Agustus 2021.
Foto: AP/Uwe Anspach/dpa
Tentara AS berjalan melewati deretan tenda dan seorang pengungsi muda Afghanistan, di Pangkalan Udara Ramstein, di Ramstein-Miesenbach, Jerman, Senin, 30 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China memberikan bantuan darurat senilai 31 juta dolar AS, termasuk vaksin Covid-19 ke Afghanistan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pada  Rabu (8/9), selama pertemuan dengan para menteri luar negeri dari negara-negara tetangga Afghanistan, termasuk Pakistan, Iran, Tajikistan, Uzbekistan dan Turkmenistan.

"Bantuan darurat akan mencakup biji-bijian, persediaan musim dingin, obat-obatan, serta tiga juta dosis vaksin Covid-19," kata Wang, dilansir Aljazirah, Kamis (9/9).

Baca Juga

Kantor berita Xinhua yang mengutip Wang mengatakan, Afghanistan  menghadapi krisis kemanusiaan, dan  pandemi Covid-19. "Beberapa pasukan internasional mungkin juga menggunakan cara politik, ekonomi dan keuangan untuk menciptakan masalah baru bagi Afghanistan," kata Xinhua tanpa memberikan rincian.

Wang mengatakan, China membantu Afghanistan agar pelabuhan mereka tetap terbuka. Selain itu, Cina juga membantu pengelolaan pengungsi dan migran, serta memperdalam kerja sama anti-terorisme dan anti-narkotika.

Wang juga mengatakan, AS dan sekutunya wajib membantu Afghanistan, setelah mereka menarik diri dari negara tersebut. Menurut Wang, AS dan sekutunya memiliki kewajiban yang lebih besar untuk memberikan bantuan ekonomi kepada Afghanistan.

“Mereka lebih berkewajiban daripada negara lain untuk memberikan bantuan ekonomi, mata pencaharian dan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan, dan membantu Afghanistan menjaga stabilitas, mencegah kekacauan dan bergerak menuju pembangunan yang sehat dengan premis menghormati kedaulatan dan kemerdekaan Afghanistan,” kata Wang.

Wang meminta Taliban untuk memutuskan hubungan dengan semua kelompok ekstrem di Afghanistan. Selain itu, Taliban harus mengambil tindakan terhadap kelompok ekstrem tersebut. “Semua pihak harus memperkuat pembagian intelijen dan kerja sama kontrol perbatasan untuk menangkap dan melenyapkan kelompok teroris yang menyelinap masuk dari Afghanistan, untuk memastikan keamanan dan stabilitas regional," kata Wang.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement