Kamis 09 Sep 2021 17:29 WIB

Tentara Islam Usir Romawi dari Damaskus dan Daya Tarik Kota

Romawi berkepentingan besar menguasai Damaskus

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Romawi berkepentingan besar menguasai Damaskus. Kota Damaskus, Suriah, pusat kekuasaan Dinasti Umayyah.
Foto: albumislam.com
Romawi berkepentingan besar menguasai Damaskus. Kota Damaskus, Suriah, pusat kekuasaan Dinasti Umayyah.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada Ahad (5/9) yang lalu menandai 1386 tahun bagi umat Islam di bawah komando Abu Ubaidah bin Jarrah dan Khalid bin Walid berhasil menguasai kota Damaskus. 

Setelah upaya  pengepungan sengit akhirnya bangsa Romawi menyerahkan kota Damaskus kepada pasukan Muslim. Setelah Khalid bin Walid meningkatkan pengepungan, bangsa Romawi dan pasukan Muslim menyepakati perdamaian pada 5 September 635 Masehi. 

Baca Juga

Kala itu, pasukan Muslim di bawah komando Abu Ubaidah melakukan pergerakan dari Yordan dan Baysan Ke kota Damaskus. Pasukan Muslim mengambil jalan terpendek menuju Damaskus.

Dan ini adalah pengepungan yang dilakukan pasukan Muslim ke empat kalinya ke Damaskus. Pengepungan pertama yang dilakukan pasukan Muslim ke Damaskus terjadi ketika Khalid bin Walid tiba dari Irak. Kemudian pasukan Muslim bergeser untuk menaklukkan Busra.  

Pengepungan kedua terjadi setelah kembalinya pasukan Muslim dari penaklukan Busra. Setelah itu pasukan Muslim bertolak ke Ajnadiyn. 

Dan setelahnya pasukan Muslim kembali lagi melakukan pengepungan ke Damaskus. Tatkala Khalid bin Walid diberhentikan sebagai pemimpin perang, maka Abu Ubaidah bertindak menggantikan posisinya. 

Dia kemudian bergerak bersama pasukan Muslim ke Baisan. Ini sekaligus menegaskan bahwa Damaskus itu adalah kota yang sulit ditembus dam pertahanan Romawi di kota Damaskus begitu kuat. Akan tetapi pengepungan kali ini berbeda, karena banyak negara telah bergabung dan menjadi Islam, sehingga tidak ada ketakutan.  

Sejatinya keberadaan Romawi di Damaskus karena sejumlah kepentingan khusus. Sebagaimana dituliskan Al Qazwizi dalam Atsar Al Bilad wa Akhbar Al Abbad mengatakan Qasbah Bilad Al Syam maksudnya ibu kota atau kota utama. Sebab Damaskus adalah surga dunia yang memiliki kesegaran, arsitektur bangunan yang bagus, luasnya wilayah, melimpahnya air dan pepohonan hingga murahnya buah dan sayur-sayuran.  Sebagaimana dikatakan Al Isthakhiry: 

“Sebab yang penting dari negeri syam semuanya adalah Damaskus, dan tidak ada tempat lebih jauh darinya. Alasan inilah yang membuat Romawi menyukai dengan kota Damaskus dan memasang benteng-benteng besar dan tebal disekelilingnya.

Bahkan benteng-benteng Damaskus masih tersisa sampai saat ini karena saking besar dan tebalnya benteng di mana tinggi saja mencapai enam meter dan lebarnya empat meter dan dibangun dari bebatuan tebal. Benteng-benteng itu memiliki menara yang masing-masing berjarak 15 meter.

Menara-menara itu mempunyai posisi untuk melemparkan tombak dan panah pada musuh yang mendekati. Di sekeliling benteng Damaskus terdapat parot besar yang mengelilingi seluruh Damaskus. Parit itu sangat lebar dan dalam sehingga kuda pun tidak bisa melompatinya.” 

Beberapa kitab tarikh seperti kitab Tarikh Damaskus karya Ibnu Asakir menyebutkan tentang naskah perjanjian antara pasukan Muslim dan Romawi. 

Sumber: youm7  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement