Kamis 09 Sep 2021 17:31 WIB

SBY Ungkap 4 Poin yang Diinginkan Rakyat Indonesia

Maka keempat hal itulah menjadi platform perjuangan Partai Demokrat ke depan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, bahwa dirinya telah mengkaji keinginan rakyat pasca-1998. Kajian tersebut dilakukannya sebelum membentuk partai berlambang bintang mercy itu pada 9 September 2001. 

Pertama, rakyat Indonesia menginginkan keadilan yang sejati, termasuk dalam penegakan hukum dan juga keadilan sosial. Kedua, masyarakat menginginkan kesejahteraan dan ekonomi yang semakin baik. 

"Ekonomi tumbuh, tapi penghasilan mereka dan kesejahteraan mereka juga tumbuh. Kembali ke keadilan sosial atau social justice," ujar SBY dalam perayaan HUT ke-20 Partai Demokrat, Kamis (9/9). 

Ketiga, rakyat menginginkan negara yang aman dan damai. Dia mengingatkan, keadaan dan situasi Indonesia pasca-1998, kala negara mengalami instabilitas keamanan dan mengalami kerusuhan di banyak daerah. 

Terakhir, rakyat menginginkan demokrasi Indonesia yang tegak. Demokrasi yang tak hanya mengedepankan kebebasan dan hak asasi manusia (HAM), tapi juga kembali pada supremasi hukum dan konstitusionalisme. 

"Pemilihan umum yang jujur dan adil, kemudian check and balances antara lembaga-lembaga negara. Termasuk check and balances antara negara dengan rakyat, dan banyak sekali nilai-nilai universal demokrasi," ujar SBY. 

Selain itu, rakyat Indonesia menginginkan demokrasi yang berkeadaban. Bukan demokrasi liberal parlementer dan terpimpin dulu yang mengakibatkan negara gonjang-ganjing terus.

"Sebagai penggagas berdirinya Partai Demokrat, saya tuangkan juga dalam manifesto politik pada tahun itu (2001). Maka keempat hal itulah menjadi platform perjuangan Partai Demokrat ke depan," ujar Presiden ke-6 Republik Indonesia. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement