REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI - Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) pada Rabu menangguhkan keanggotaan Guinea di blok itu menyusul kudeta militer akhir pekan lalu yang menggulingkan Presiden Alpha Conde.
"Keputusan itu dicapai selama pertemuan puncak virtual luar biasa para kepala negara ECOWAS," kata Menteri Luar Negeri Burkina Faso Alpha Barry usai pertemuan.
Presiden Guinea ditahan pada Minggu oleh pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Mamadi Doumbouya, yang mengumumkan pengambilalihan kekuasaan dan pembubaran Majelis Nasional serta Konstitusi.
ECOWAS sebelumnya mengutuk kudeta militer itu dan mengancam akan menjatuhkan sanksi. Organisasi regional itu juga menegaskan kembali tuntutannya untuk segera membebaskan Conde.
Dalam pertemuan itu, para pemimpin negara ECOWAS sepakat untuk mengirim delegasi tingkat tinggi ke ibu kota Guinea, Conakry, pada Kamis untuk menemui pemimpin kudeta.
Pada Selasa, para pemimpin kudeta mengangkat perwira militer di delapan wilayah dan berbagai distrik administratif dan berjanji membentuk “pemerintah persatuan nasional". Militer juga telah membebaskan sekelompok tahanan politik yang ditahan selama rezim Conde.
Conde, 83, terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga pada Oktober 2020 dalam pemilu yang diwarnai kekerasan. Dia pertama kali berkuasa pada 2010 dalam pemilu yang dianggap sebagai pemilihan demokratis pertama sejak negara bekas jajahan Prancis itu memperoleh kemerdekaan.