REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia dan Australia sepakat untuk melanjutkan dan memperpanjang kerja sama militer. Salah satunya adalah pengiriman kadet Indonesia ke akademi militer di Australia.
"Ini adalah petama kalinya dalam sejarah hubungan kedua negara, kami akan mengirimkan kadet putra-putri kami untuk dididik di akademi militer Australia," ujar Prabowo dalam konferensi pers setelah pertemuan 2+2 Menlu dan Menhan RI-Australia di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (9/9).
Prabowo juga menawarkan prajurit Australia untuk lebih banyak belajar Bahasa Indonesia. Dia juga berharap tentang latihan militer bersama kedua negara tetap digencarkan, terutama laitihan di wilayah Australia.
"Kami juga terbuka kepada Australia tentang penjelasan program-program Indonesia untuk meningkatkan pertahanannya di masa depan," ujar Prabowo.
Sementara itu, Menhan Australia Peter Dutton mengatakan, pihaknya siap menyambut kadet dari Indoneisa untuk mengemban keilmuwan militer di akademik militer negaranya. Dia juga menyambut relasi baik dengan Indonesia dari proses pemberian pendidikan militer ini.
"Saya juga menantikan menjadi tuan rumah bagi kadet dari angkatan bersenjata Indonesia untuk belajar fasilitas pertahanan Australia," ujar Dutton dalam kesempatan yang sama.
Dutton merinci bahwa sudah ada 35 orang dari Indoensia beserta keluarganya berada di Australia untuk menuntut ilmu di kampus pertahanan Australia. Dalam kesempatan pertemuan ini Menhan Prabowo turut mengungkapkan apresiasi ke Australia atas dukungan yang sangat kilat dalam insden tenggelamnya KRI NAnggala-402.
Menhan Dutton pun turut berbelasungkawa kepada Indoensia dan keluarga korban tenggelamnya kapal selam tersbut. "Kita didukung oleh masyarakat yakni memiliki elemen-elemen yanng mirip oleh karena itu kita harus saling membantu," ujarnya.
Kedua negara juga menyepakati kerja sama di bidang militer lainnya. Australia memberikan 15 unit kendaraan lapis baja Bushmaster. Selain itu kemitraan RI-Australia juga tertuang baik selain ketika KRI ternggelam, juga dalam bencana tsunami, kebakaran hutan maupun Covid-19.