Kamis 09 Sep 2021 20:32 WIB

Ponpes Didorong Agar Pahami Literasi Keuangan Syariah

Ia berharap agar seluruh pihak terkait dapat mendukung program nasional ini.

Kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah untuk UMKM dan Enterpreneur santri di Punthuk Kepuh.
Foto: Dok. Ask
Kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah untuk UMKM dan Enterpreneur santri di Punthuk Kepuh.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Potensi ekonomi Pondok Pesantren (Ponpes) dinilai sangat besar memgingat jumlahnya di Indonesia mencapai 28.194 pesantren pada tahun 2020. Fungsi Ponpes, sesuai dengan UU No.18 Tahun 2019 tentang Pesantren tidak terbatas hanya untuk pendidikan dan dakwah. Namun juga, untuk pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Demikian hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Supardi Najamuddin. Berangkat dari hal inilah, pihaknya menggelar kegiatan Edukasi dan Literasi Keuangan Syariah untuk UMKM dan Enterpreneur santri di Punthuk Kepuh, Gunung Kidul, Yogyakarta.

"Edukasi dan Literasi ini guna memberikan pengetahuan kepada pelaku UMKM selaku Entrepreneur tentang penjaminan/ pembiayaan syariah dengan menghadirkan pembicara dari OJK, Bank Indonesia, Bank Syariah serta Aksrindo Syariah," kata dia, Kamis (9/9).

Ia berharap agar seluruh pihak terkait dapat mendukung program nasional terkait literasi keuangan. Tujuannya, agar generasi muda memahami soal pengelolaan keuangan.

"Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim memiliki posisi strategis dalam mengembangkan Inklusi Keuangan Syariah secara Nasional sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa program Inklusi Keuangan Syariah ini masih banyak ruang atau peluang untuk tumbuh dan berkembang lagi," katanya.

Pelaku UMKM terdiri dari masyarakat lintas kelompok yang di dalamnya merupakan pelajar, santri, mahasiswa dan pemuda. Hal tersebut menjadi sasaran Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang dikelola oleh Kementeriaan Koordinator Bidang Perekonomian RI sehingga diharapkan kelompok tersebut dapat berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

"Askrindo Syariah saat ini telah menggunakan digital signature yang bekerjasama dengan PERURI, serta telah menerbitkan sertifikat penjaminan dengan menggunakan E-Polis, sehingga nasabah dapat dilayani dengan lebih secure dan cepat. Selain itu, Askrindo Syariah juga memiliki layanan lainnya seperti Online System Application (OSA) dan host to host untuk memberikan kenyamanan bagi mitra bisnis," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement