Kamis 09 Sep 2021 20:53 WIB

Hari Humor Nasional dan Kisah Lucu dari Sosok Gus Dur 

Gus Dur merupakan sosok yang humoris namun tetap bijak

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nashih Nashrullah
Gus Dur merupakan sosok yang humoris namun tetap bijak. Ilustrasi Gus Dur
Foto: Antara/Maulana Surya
Gus Dur merupakan sosok yang humoris namun tetap bijak. Ilustrasi Gus Dur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Meskipun pernah menjabat berbagai jabatan serius dan pernah menjadi seorang kepala negara, Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal tak pernah lepas dari sisi humoris. 

Hal itu diamini oleh kawan-kawannya di berbagai kalangan. Gus Dur yang merupakan seorang intelek, juga gemar berceletuk dan melemparkan humor-humor yang tak jarang membuat orang tertawa.  

Baca Juga

Kini, sisi humoris dari seorang kiai ini akan terus dikenang melalui peringatan Hari Humor Nasional. Perhimpunan Pecinta Humor (Pertamor) dan Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) menetapkan hari kelahiran Gus Dur, yaitu pada 7 September, sebagai Hari Humor Nasional. Penetapan itu ditandai dengan pembacaan Proklamasi Ketawa oleh putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid. 

“Prokletawa. Kami, bangsa Indonesia, yang katanya ramah, hahahaha. Yang katanya bersatu, hahahaha. Yang katanya beradab. Yang katanya sangat toleran, hahahaha. Menyatakan bahwa hahahaha adalah hak asasi manusia selama hahahaha itu berlandaskan humor. Karena hahahaha yang tidak berlandaskan humor adalah upaya penyelewengan terhadap hahahaha,” kata Inaya saat membacakan Proklamasi Hari Humor Nasional mewakili almarhum ayahnya, Gus Dur.  

Dalam naskah proklamasi Hari Humor Nasional, Inaya menyebut humor yang memang berlandaskan humor, maka itu patut ditertawakan. Namun, jika humor itu tak berlandaskan humor, maka orang-orang disebutnya sedang membutuhkan pertolongan.  

“Menimbang situasi Indonesia yang semakin kaya akan fenomena yang layak di-’hahaha’kan, maka sudah sepantasnya humor diberikan tempat yang terhormat dalam kehidupan berkebangsaan,” lanjut Inaya.   

Perempuan bernama lengkap Inayah Wulandari Wahid itu mengatakan dalam proklamasi, bahwa sudah seharusnya Indonesia mulai mempertimbangkan humor sebagai sumberdaya. Dia melanjutkan, hal itu mengingat indonesia tak pernah kehabisan pejabat dan tokoh publik yang memiliki kelakuan yang berhasil memicu tertawa. 

“Sehubungan dengan itu, dan dalam rangka menghormati hari lahir presiden humor Indonesia, Gus Dur, yang jatuh pada hari ini, dan juga karena barangsiapa yang mencintai Gus Dur niscaya hidupnya akan jenaka, dan barangsiapa yang tidak maka tidak kenapa-kenapa, bersamaan ini dengan ini, saya menyatakan 7 September 2021 sebagai Hari Humor Nasional,” ujar Inaya.  

Dalam kesempatan itu, selain pengasuh Pertamor Jaya Suprana yang hadir memandu acara tersebut, beberapa nama lain yang turut hadir adalah penyair Mustofa Bisri atau Gus Mus dan Menteri Polhukam Republik Indonesia, Mahfud MD. Mustofa Bisri atau Gus Mus berpendapat, sangat tepat jika Hari Humor Nasional ditetapkan pada hari kelahiran Gus Dur. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement