REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Kelas 1 Jakarta Pusat Yohanis Varianto mengatakan melakukan peninjauan secara berkala instalasi listrik dan pasokan air (hidran) guna mengantisipasi kebakaran.
"Kami cek kabel, hidran, dan aliran listrik instalasi yang ada sehingga ke depan mudah-mudahan tidak ada terjadi hal yang tak diinginkan," kata Yohanis di Rutan Salemba Jakarta Pusat, Kamis (9/9).
Yohanis mengakui Rutan Salemba mengalami kelebihan kapasitas. Daya tampung ideal Rutan Salemba sekitar 1.500 warga binaan, namun kini terisi lebih dari 3.200 warga binaan atau dua kali lipat dari kapasitas. Namun, Yohanis menegaskan pengelolaan terhadap warga binaan dan penempatan ruang masih bisa dikendalikan secara optimal.
Menurut Yohanis, musibah kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang menjadi pelajaran bagi lapas dan rutan untuk menata kembali seluruh sarana dan prasarana. "Belajar pengalaman dari Lapas Tangerang, kami akan antisipasi itu dengan berusaha memperbaiki. Menata kembali semua sarana dan prasrana yang ada di Rutan Salemba," kata Yohanis.
Sebelumnya, sebanyak 44 narapidana tewas pada musibah kebakaran yang terjadi di Blok C Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB. Penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik. Awalnya, jumlah korban meninggal tersebut 41 orang, namun bertambah tiga orang menjadi 44 warga binaan yang tewas pada peristiwa kebakaran tersebut.