REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Bandara Kabul di Afghanistan siap sekitar 90 persen untuk beroperasi lagi. Menurut pejabat Qatar, Kamis (9/9), bandara rencananya akan dibuka secara bertahap.
Dibukanya kembali bandara yang menjadi jalur kehidupan vital, baik dengan dunia luar maupun dengan seluruh wilayah pegunungan Afghanistan, menjadi prioritas bagi pemerintahan Taliban saat kelompok tersebut berupaya memulihkan ketertiban usai merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus.
Bandara Kabul ditutup sejak berakhirnya evakuasi besar-besaran yang dipimpin oleh AS untuk membawa keluar warga negara mereka, warga negara Barat lain, dan warga Afganistan yang membantu sekut.
"Akan ada penerbangan pada Jumat," menurut utusan khusus Qatar, Mutlaq bin Majed Al Qahtani.
Ia menambahkan bahwa penerbangan dari Kabul pada Kamis merupakan penerbangan reguler, bukan evakuasi.Penerbangan tujuan Kabul akan melintasi wilayah udara Pakistan untuk sementara waktu sebab mayoritas wilayah Afghanistan masih belum terjangkau oleh radar penerbangan.