REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Inovasi teknologi harus bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas. Sehingga inovasi dapat memacu pertumbuhan produksi dan peningkatan daya saing.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, inovasi teknologi juga diperlukan dalam pengembangan produk untuk meningkatkan nilai tambah. "Inovasi juga menciptakan diversifikasi produk dan transformasi produk sesuai dengan preferensi konsumen," kata Syahrul dalam Ekspose Inovasi Tanaman Hias yang digelar di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) di Kabupaten Cianjur pada Kamis (9/9/2021).
Open house inovasi tanaman hias ini mengangkat tema Membangun Industri Florikultura Yang Maju, Mandiri, Modern, dan Berorientasi Ekspor. Acara ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong ekspor komoditas unggulan sebagai sumber devisa.
Menurut Syahrul, inovasi florikultura yang telah dihasilkan perlu segera diintroduksikan secara sistemik, cepat dan masif ke tangan pengguna. Salah satunya melalui kerjasama kemitraan untuk pengembangannya.
Kerjasama dengan para mitra tersebut diharapkan dapat berdampak signifikan dalam pengembangan industri florikultura. "Setelah ini kita terobos dan kita akan siapkan pengembanganya ke depan. Kita akan jalin kerja sama dengan berbagai pihak baik dari start up, eksportir dan juga duta milenial pertanian," ujar Syahrul.
Syahrul melanjutkan, kemandirian dalam industri florikultura, termasuk penyediaan benihnya akan dapat mengurangi ketergantungan produk dari luar (impor). Bahkan bisa membalikkan keadaan menjadikan Indonesia tercinta sebagai pengekspor produk tanaman hias yang akan membanjiri pasar internasional.