Penguatan Ekonomi Butuh Dukungan Perilaku Hidup Sehat
Red: Muhammad Fakhruddin
Penguatan Ekonomi Butuh Dukungan Perilaku Hidup Sehat (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Saiful Bahri
REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Bupati Pamekasan, Jawa Timur Baddrut Tamam menyatakan, upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan dan membuat ekonomi masyarakat kembali stabil, membutuhkan dukungan prilaku hidup sehat di kalangan masyarakat.
"Sebab di era pandemi COVID-19 ini, realitanya, pertumbuhan ekonomi di sebuah daerah, selalu bertanding lurus dengan masalah kesehatan masyarakat," katanya saat meluncurkan Pasar Tangguh Bencana COVID-19 di Pasar Tradisional Kolpajung, Pamekasan, Kamis (9/9).
Daerah yang ekonomi bagus, biasanya kasus kesehatan masyarakat juga bagus, dan demikian juga sebaliknya. Termasuk dalam kasus penyebaran COVID-19.
Pasar Tangguh Bencana yang diluncurkan oleh pemerintah ini, sambung dia, merupakan salah satu ikhtiar untuk mencegah penularan COVID-19. "Kita ingin pandemi ini berkurang, sehingga ekonomi bisa tumbuh lebih baik. Kalau pandemi COVID-19 ini tidak segera hilang, apalagi penyebarannya masif, maka memungkinkan pelambatan ekonomi dalam jangka panjang," kata "Mas Tamam" sapaan karib Bupati Pamekasan Baddrut Tamam itu.
Indikasi dari terjadinya pelambatan ekonomi ini, menurut bupati, daya beli masyarakat rendah, dan secara otomatis juga akan berdampak terhadap daya jual dagangan pada pedagang di pasar. "Tugas pemerintah mendorong kesehatan masyarakat, yang salah satunya melalui pembiasaan pola hidup sehat, melalui Pasar Tangguh Bencana ini dan menegakkan disiplin protokol kesehatan," ujar bupati.
Mantan anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini lebih lanjut menjelaskan, akibat pandemi COVID-19 ini, pertumbuhan ekonomi nasional kini minus 2 persen lebih, termasuk pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pamekasan.
Pemerintah, telah merancang sejumlah program untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang kini terpuruk itu. Diantaranya berupa bantuan modal usaha bagi pelaku usaha mikro, dan bantuan langsun tunai (BLT).
Bantuan modal ini dimaksudkan agar pelaku usaha, termasuk pada pedagang pasar ini bisa kembali memulai aktivitas usahanya, sedangkan bantuan langsung tunai untuk mendorong meningkatkan daya beli masyarakat. "Dari sisi kesehatan, maka kita fasilitasi dengan membentuk pola prilaku hidup di lokasi aktivitas jual beli, seperti di pasar tradisional ini, dengan meluncurkan program tangguh bencana," katanya.